KAPOL.ID – Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, di Masjid Al Mukhbitiin, Perum Griya Inti Desa Babakan Peuteuy Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Minggu 27 Februari 2022.
Kang Uu menyebutkan kegiatan tersebut merupakan bagian dari syiar Islam.
“Mengagungkan kebesaran Allah SWT sebagai pencipta merupakan bukti keimanan dan ketakwaan seseorang,” ujarny.
Dikatakan, siapa yang meninggikan kebesaran Allah SWT itulah bukti seseorang memiliki keimanan dan ketakwaan.
“Menjalankan perintah agama dengan sebaik- baiknya sejalan dengan dasar negara Pancasila, yakni sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa,” katanya.
Pancasila sendiri merupakan sumber hukum, sumber kekuatan yang utama di negeri Indonesia.
Sehingga, dengan menggelorakan spirit keagamaan, maka sekaligus menjalankan nilai- nilai nasionalisme dan kebangsaan.
“Makanya peran ulama dan mubaligh dalam menjaga kedaulatan NKRI menjadi strategis,” kata dia.
Lebih jauh, dengan spirit keagamaan yang merupakan sila pertama Pancasila.
Pemerintah di berbagai tingkatan tidak boleh membuat keputusan tanpa dinaungi dasar Pancasila.
“Dalam Pancasila ada Ketuhanan yang Maha Esa, tentu dalam membuat keputusan (pemerintahan) harus dinaungi dengan keimanan dan ketakwaan,” kata dia.
Pancasila hukum yang tertinggi, Ketuhanan yang Maha Esa, sila pertama.
“Tidak boleh membuat keputusan tanpa dibingkai Pancasila, tentunya harus dibingkai keimanan dan ketakwaan,” sambung Panglima Santri.
Sehingga kegiatan hari besar keagamaan Islam, juga menjadi salah satu implementasi dari Pancasila itu sendiri.
Sementara Pancasila merupakan pedoman yang dilahirkan para pendiri negara Indonesia.
“Pancasilais sejati, mereka yang mengamalkan agamanya. Pancasilais sejati di antaranya karena melaksanakan Ketuhanan yang Maha Esa,” ucap dia.
Negara tidak mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan keagamaan tidak sesuai dengan Pancasila.
“Sehingga peringatan hari besar sebenarnya merupakan kegiatan multidimensi ditinjau segi agama maupun dari gama,” kata dia.
Terlebih Pemda Provinsi Jawa Barat saat ini memiliki program Jabar Juara lahir batin, di mana Gubernur Jabar Ridwan Kamil tidak hanya ingin Jabar Juara dalam bidang materil saja, namun juga moral dan batiniyah warganya.
Dengan begitu diharapkan pembangunan yang seimbang dalam baik urusan duniawi dan ukhrawi.
“Dalam bidang lahir, biasa berbicara tentang kesehatan, ada dokter, bidang pendidikan ada guru dan dosen, maka dalam bidang bathin pemerintah butuh peran para ulama,” katanya.
Ia berterima kasih kepada pada ulama yang selama ini telah mencurahkan karya dan jasanya yang turut membangun peradaban manusia di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Barat. ***