KANAL

Wakaf Hutan: Sehati untuk Bumi Selamatkan Hutan di Jawa Barat

×

Wakaf Hutan: Sehati untuk Bumi Selamatkan Hutan di Jawa Barat

Sebarkan artikel ini
Wakaf Hutan diinisiasi Yayasan Hutan Wakaf Bogor dan Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC).*

KAPOL.ID – Yayasan Hutan Wakaf Bogor dan Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC), mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam pelestarian hutan di Jawa Barat melalui wakaf.

Wakaf Hutan, sebuah inisiatif kolaborasi antara kedua pihak yang juga inisiatif ini disosialisasikan dalam acara ‘Sehati untuk Bumi’ yang berlangsung di Gedung Sate Kota Bandung.

Hal tersebut dalam rangka menyambut ulang tahun Jawa Barat yang jatuh pada tanggal 19 Agustus.

Drs. Asep Sukmana, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.

“Saya mengapresiasi berbagai pihak yang sudah menginisiasi kegiatan Sehati untuk Bumi, sebagai kado untuk ulang tahun Jawa Barat. Kegiatan bersepeda dengan tema untuk melestarikan bumi ini luar biasa karena selain kitanya sehat, buminya juga ikut sehat, asri, dan lestari,” ujarnya.

Acara “Sehati untuk Bumi” merupakan kolaborasi antara pemerintah provinsi, pelaku bisnis dan berbagai komunitas sepeda, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian hutan. Nur Hasan Murtiaji, Ketua Panitia Acara “Sehati untuk Bumi”, menjelaskan bahwa salah satu kegiatan dalam inisiatif ini adalah memberikan kesadaran tentang kondisi hutan di Jawa Barat.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk turut berkontribusi dalam program Hutan Wakaf, khususnya dalam menyelamatkan hutan di Desa Cibunian, Kabupaten Bogor, karena dengan menjaga hutan agar tetap lestari dan berdaya, kita turut memberikan kontribusi bagi kelestarian alam,” katanya.

Khalifah Muhammad Ali, Ketua Yayasan Hutan Wakaf Bogor, menekankan pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hutan wakaf.

“Kolaborasi ini sangat bagus sekali karena bisa memberikan sosialisasi yang lebih masif kepada masyarakat, khususnya di Jawa Barat. Semoga acara ini dapat memberikan insight bagi masyarakat untuk
mulai mengetahui tentang hutan wakaf dan berpartisipasi dalam pengembangannya,” ungkapannya.

Inisiatif Wakaf Hutan juga didukung oleh MOSAIC (Muslims for Shared Action on Climate Impact). Aldy Penmana perwakilan MOSAIC sekaligus Project Lead Kampanye Wakaf Hutan menjelaskan bahwa kampanye ini merupakan tindak lanjut dari hasil Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari.

“Kongres tersebut menghasilkan risalah yang menegaskan pentingnya solusi iklim yang melibatkan infrastruktur keagamaan. Wakaf Hutan adalah salah satu upaya nyata yang kami lakukan untuk mewujudkan hal tersebut,” jelasnya.

Dana yang terkumpul dari kampanye wakaf hutan ini akan digunakan untuk pengembangan hutan wakaf di Desa Cibunian, Bogor. Upaya ini akan berfokus pada ekstensifikasi berupa perluasan lahan dan intensifikasi penanaman pohon dan program lainnya yang akan bermanfaat secara ekologi, ekonomi, dan sosial.

Mengingat Desa Cibunian dan sekitamya merupakan daerah rawan longsor, pelestarian hutan di wilayah ini sangat penting untuk melindungi masyarakat setempat serta kawasan hilir dan kota-kota besar di sekitarnya. Saat ini, hanya ada sekitar 10 hektar hutan wakaf di seluruh Indonesia, dengan 2,5 hektar di antaranya berada di bawah naungan Yayasan Hutan Wakaf Bogor.

Potensi dan dampak hutan wakaf sangat besar dan memerlukan dukungan yang lebih luas dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat, termasuk dalam penggalangan donasi melalui https:// kitabisa.com//campaign/hutansepanjangmasa.

Dalam kegiatan “Sehati untuk Bumi’ ratusan warga dan komunitas sepeda turut menyumbangkan wakaf mereka kepada Yayasan Wakaf Hutan Bogor, sebagai bentuk dukungan pada pelestarian hutan di Desa Cibunian.

Instrumen wakaf digunakan karena wakaf memiliki keistimewaan dibandingkan dengan instrumen yang lain dimana tidak dapat dipindahtangankan dalam bentuk apapun.

“Jadi lebih berkelanjutan karena tidak boleh dijual, dihibahkan, diwariskan, jadi insya allah selama-lamanya akan menjadi hutan dan membawa pahala sepanjang masa.” tutup Khalifah.

Tentang MOSAIC

MOSAIC adalah singkatan dari Muslims for Shared Actions on Climate Impact atau Kolaborasi Umat Islam untuk Dampak Iklim. MOSAIC merupakan nisiator dari Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari yang telah dinisiasi sejak 2021. Pada 2022, Kongres tersebut menghasilkan tujuh poin risalah untuk mencapai Indonesia Lestari.

Kolaborasi ini dinisiasi oleh sejumlah individu dan LPBI NU, MLH Muhammadiyah, Republika, Purpose, dan Pares UGM kepengurusan tahun 2022. Menjelang akhir 2022 Enter Nusantara bergabung dengan MOSAIC, mengukuhkan keterlibatan anak muda dalam kolaborasi. https //mosuc-indonesia.com/