Oleh, Ing. H. Muhammad Rijal AR Sutadiredja, M.A.B
Anggota F-PKS, Komisi 2 DPRD Kota Tasikmalaya, Sekretaris Umum PD Pemuda PUI Kota Tasikmalaya
Pak Yusuf hari ini (10/9) telah dilantik sebagai Wali Kota Tasikmalaya definitif periode 2017-2022, masa jabatannya akan berakhir pada November 2022.
Kepemimpinan tanpa adanya wakil ini menyisakan masa jabatan kurang lebih 14 bulan, pertanyaan muncul: apa yang bisa diharapkan?
Rasa-rasanya mengharapkan perubahan dalam waktu singkat akan terlalu berlebihan, bagaimana tidak kondisi batin masyarakat Kota Tasikmalaya sedang tercabik-cabik, disuguhi berita covid-19 dan beragam bentuk pembatasan aktivitas terus menerus.
Belum selesai pandemi ini memang, sementara kebutuhan perut susah ditawar. Info lain, APBD tahun berjalan ini kabarnya minus di kisaran Rp 67 M. Ekonomi sedang sulit.
Memahami betapa setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun setiap kita adalah berharga. Tidak hanya buat Bapak wali kota saja. Kita perlu menjaga optimisme dalam mengelola pemerintahan di Kota Tasikmalaya, bukan tanpa sebab.
Sebab utama, karena sesungguhnya modal utamanya adalah waktu. Ya, masih ada waktu.
Andaikata, seorang calon ibu, tengah mengandung muda, apa yang perlu disiapkan semasa kehamilannya, kemudian untuk kelahiran si calon bayi-nya? apa saja yang sebaiknya dia siapkan?
Atau andaikata, seorang pasien dengan sakit parah dan divonis dokter bahwa tersisa setahun usia hidupnya, apa yang akan dia lakukan? Ganti pertanyaannya, apa yang sebaiknya dia lakukan?
Tentu akan berbeda rasanya, setahun memimpin dan menjalankan roda pemerintahan, jika disandingkan dengan setahun penundaan keberangkatan haji. Eh, dua tahun.
Beda juga rasanya bagi para siswa, orang tua, dan guru, setahun pembelajaran tatap muka di kelas, dengan setahun belajar daring. Tapi, kesemuanya sama: perlu perjuangan.
Untuk itu, Pak. Saya mengajak kita sama-sama, pertama, memahami peran secara utuh dan menyeluruh. Semua mata akan tertuju pada Bapak sebagai wali kota.
Tuntutan dan harapan perubahan tertuju pada langkah gerak, kebijakan, model dan visi kepemimpinan Bapak. Banyak masalah penting dan mendesak untuk diselesaikan, tentunya tetap mengacu pada RPJMD Kota Tasikmalaya yang telah banyak disesuaikan target pencapaiannya pada perubahan Juni tahun lalu.
Kedua, merumuskan strategi yang berfokus pada solusi. Menganalisa sumber, menelusuri hingga akarnya sebuah masalah, kemudian menentukan metode penyelesaian yang praktis, cepat, dan tepat.
Kalau bisa dipermudah, janganlah dipersulit. Kejelian untuk menempatkan skala prioritas juga menjadi penting untuk dilakukan, berkejaran dengan waktu.
Ketiga, evaluasi struktur dan sumber daya manusia. Normatif memang menerapkan kebijakan pusat ke daerah, membuat perubahan SOTK menjadi “hal biasa” yang luar biasa mengganggu jalannya komunikasi, koordinasi, distribusi tugas dan fungsi.
Belum lagi banyak kekosongan di pos-pos kredensial, semestinya harus segera terisi dengan orang-orang kompeten bukan yang sekedar numpang nama.
Idealnya, tentu semua struktur hari ini di posisi masing-masing bergerak menawarkan inovasi yang handal untuk meringankan beban Pak Wali.
Kalau tidak kunjung bisa diajak seirama, maka pergeseran: rotasi, mutasi, bahkan promosi dan atau pensiun dini, tentu dapat diambil sebagai langkah taktis. Waktu terus bergulir.
Keempat, pelibatan semua pihak dalam pengambilan keputusan strategis. Terutama, DPRD sebagai unsur penyelenggara pemerintahan di Kota Tasikmalaya, serta stakeholder lainnya.
Saya secara pribadi, maupun masyarakat Kota Tasikmalaya yang saya wakili akan senantiasa mendukung dan mengawal kebijakan Bapak dalam menunaikan tugas sebagai Wali Kota Tasikmalaya.
Selama berpihak pada perbaikan, termasuk pelayanan publik, pemulihan ekonomi, pembangunan, peningkatan kesejahteraan, kesehatan dan lainnya. Harap maklumi jika ada sesekali yang kami kritisi, jangan sakit hati.
Pendek masa kepemimpinan, bukan berarti pendek juga pertanggungjawaban di sini dan di sana kelak. Kami mendo’akan semoga Bapak senantiasa lillaah, amanah dan istiqomah memimpin Kota Tasik tercinta ini, hingga husnul khotimah.
Selamat bekerja, Pak Wali Kota!***