WISATA

WISATA: Pembangunan Taman Seribu Cahaya di Sumedang Capai 40 Persen

×

WISATA: Pembangunan Taman Seribu Cahaya di Sumedang Capai 40 Persen

Sebarkan artikel ini
IST

KAPOL.ID – Sumedang kini memiliki destinasi wisata baru yaitu Taman Seribu Cahaya yang berada di Blok Pangupukan Desa Pakualam dan Karangpakuan Kecamatan Darmaraja.

Di sana, pengunjung disuguhi pemandangan alam pegunungan dan Bendungan Jatigede.

“Pemda Sumedang bersyukur The Lodge Group berinvestasi di wilayah Kampung Buricak Burinong dengan dibangunnya Taman Seribu Cahaya,” kata Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir saat Soft Launching lokasi wisata tersebut.

Dikatakan, keunggulan Taman Seribu Cahaya yakni para pengunjung bisa melihat panorama alam dengan view bendungan seperti pulau berlatar pegunungan.

“Disini viewnya 360 derajat. Bisa lihat sunrise dan sunset, ada pulau-pulau yang dikelilingi pegunungan,” ucapnya.

Jadi kalau mau lihat Raja Ampat “KW”, lihat Gunung Tampomas, Gunung Ciremai dalam satu kali, datang ke Taman Seribu Cahaya.

Dengan didorong oleh Pemda, Bupati mengharapkan, kawasan wisata tersebut maju dan berkembang untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Pemda akan support terus. Bagi kami wisata ini akan menggerakkan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan dan menambah pendapatan masyarakat sehingga masyarakat di Bendungan Jatigede bisa menikmati hasil pembangunan melalui wisata,” ungkapnya.

Sementara itu, CEO The Lodge Group Heni Smith menyampaikan, progress pembangunan tempat wisata tersebut baru mencapai 40 persen, sisanya masih akan dilakukan penataan secara bertahap.

“Kita juga akan mulai dari forest walk ke bawah, ada beberapa photo spot, picnic area, dan aktivitas playground. rencana kita akan bangun eco resort, yang tetap mengusung alam. Mudah mudahan bisa dilaksanakan tahun depan, sekitar 30 villa,” ujarnya.

Heni menjelaskan, berbagai wahana juga akan turut melengkapi yang pada dasarnya destinasi wisata tersebut bukan sekasar untuk berfoto, tetapi untuk menikmati alam di Jatigede.

“Jika ada pengunjung yang takut paralayang wahananya nanti ada ala-alanya seperti naik Paralayang Hamock. Sebenarnya datang ke sini bukan untuk berfoto, tapi menikmati alamnya. Foto adalah salah satu gimmicknya,” kata Heni.***