GAYAKABAR PEDESAANSOSIAL

Wow! Kolaborasi Bangun Asrama Nusantara Berbahan Sampah Plastik

×

Wow! Kolaborasi Bangun Asrama Nusantara Berbahan Sampah Plastik

Sebarkan artikel ini
Proses pemilahan botol dan pembuatan bahan dinding bangunan

Yayasan Darma Bakti Karya dan Bank Sampah Saling Peduli menyelenggarakan acara Diskusi dan Aksi Pemanfaatan Sampah untuk Perbaikan Lingkungan dan Pemenuhan Pemukiman, Kamis (23/1).

Acara yang digelar di Kampung Nusantara ini sebagai bentuk kepedulian bersama untuk mengampanyekan kesadaran lingkungan dan aksi nyata agar kolaborasi lintas pihak semakin berkembang.

Kelompok Bank Sampah saling Peduli diskusi untuk melakukan kolaborasi dengan Yayasan Darma Bakti Karya

Dalam rencana aksi, Yayasan Darma Bakti Karya sedang dalam pembangunan asrama putra dengan konsep ramah lingkungan. Sementara itu, Bank Sampah Saling Peduli berperan dalam aksi pengumpulan botol plastik dan sampah plastik sebagai bahan baku breaker. Nantinya setelah tersedia bahan, langsung dipasangkan sebagai dinding ruangan asrama.

Selain ramah lingkungan upaya ini lebih ekonomis karena penggunaan bahan baku bangunan menggunakan limbah.
Kedua pihak berharap, kegiatan ini menjadi inspirasi dan alat kampanye agar semakin banyak pihak peduli pada lingkungan. Terlebih, kegiatan ini sebagai bentuk untuk mengingatkan pemangku kepentingan agar lebih peduli pada lingkungan dan kebutuhan sarana bagi lembaga penyelenggara pendidikan.

Untuk penyelesaian asrama, yayasan mengajak semua pihak untuk melakukan gotong royong. Asrama yang akan dihuni oleh siswa dari berbagai daerah di tanah air ini adalah kebutuhan dasar agar program kelas Multikultural dapat berjalan.

Ketua Yayasan Darma Bakti Karya Ai Nurhidayat menerangkan, upaya ini adalah salah satu cara untuk mengedukasi masyarakat terutama dalam bertindak bijaksana mengelola sampah dan kolaborasi. “Diharapkan nantinya siswa yang pernah tinggal di asrama ini memiliki kesadaran lingkungan dan semangat kolaborasi untuk kemajuan peradaban Indonesia,” terang Ai.

Proses pemilahan botol dan pembuatan bahan dinding bangunan

Ketua Bank Sampah Saling Peduli Aris Kusmawan menambahkan, upaya ini merupakan pelebaran sayap kelompoknya untuk melihat peluang pengelolaan sampah. Selain itu, menurut Aris, dengan kegiatan ini diharapkan akan berdampak pada peningkatan nilai botol plastik yang kini harganya sangat rendah.

“Sejauh ini, sampah plastik terutama botol dihargai sangat rendah. upaya ini mudah-mudahan dapat menjadi trand baru dan sekaligus meningkatkan nilai botol plastik agar dapat menghasilkan. Jika secara ekonomis menguntungkan, kami yakin lebih banyak lagi orang yang aktif mengelola sampah,” tutur Aris.

Bangunan Asrama Nusantara yang menggunakan dinding berbahan botol plastik bekas.
Bangunan Asrama Nusantara yang menggunakan dinding berbahan botol plastik bekas.