SOSIAL

YJI Jabar Peduli Korban Gempa di Cianjur

×

YJI Jabar Peduli Korban Gempa di Cianjur

Sebarkan artikel ini
Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Provinsi Jawa Barat melakukan bakti sosial di pengungsian korban Gempa Cianjur

KAPOL.ID – Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Provinsi Jawa Barat melakukan bakti sosial.

Hal tersebut, sebagai bentuk kepedulian terhadap penyintas Bencana Gempa Cianjur pada Selasa (13/12/22).

Bencana gempa berkekuatan 5,6 magnitudo pada 21 November lalu yang berpusat di Kecamatan Cugenang ini mengakibatkan banyak kerugian baik jiwa maupun material.

Berdasarkan data dari BNPB, jumlah penyintas per tanggal 30 November 2022 adalah 108. 720 jiwa.

Sementara Pemerintah Kabupaten Cianjur menyebutkan jumlah korban jiwa per tanggal 12 Desember 2022 sudah masuk di angka 600 jiwa.

Menurut Ketua YJI Cabang Provinsi Jawa Barat, DR. dr. Komar Hanifi, MKM, berbagai dampak timbul karena bencana alam tersebut.

Dikatakan, mulai dari kehilangan keluarga hingga terancamnya pendidikan masa depan para penyintas.

“Bencana gempa yang menimpa Cianjur bukan saja merusak lingkungan, fisik dan bangunan tapi juga menimbulkan tragedi kemanusiaan. Tragedi kemanusiaan ini tidak hanya membuat para penyintas kehilangan tempat tinggal, harta dan bangunan tapi juga kehilangan sanak-saudara serta kesempatan untuk mengenyam pendidikan secara berkelanjutan juga membina derajat kesehatan yang baik,” kata Komar.

Situasi ini membuat Yayasan Jantung Indonesia Cabang Provinsi Jawa Barat merasa terpanggil untuk dapat berkontribusi dalam menangani tragedi kemanusiaan.

Dengan dukungan Yayasan Jantung Indonesia Pusat, YJI Cabang Provinsi Jabar bersama PERKI Kota Bandung melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa pemberian pelayanan kesehatan oleh beberapa dokter spesialis jantung dan dokter umum.

Selain itu, kegiatan sosial pun dilakukan dengan cara pemberian paket bahan makanan, paket kebersihan pribadi, tenda hunian, kasur, bantal, sendal jepit dan senter bagi lebih dari 750 KK
di pusat-pusat pengungsian yang tersebar pada beberapa kampung di Kecamatan Cugenang.

Diantaranya, di Kampung Cipaku Cau, Kampung Longkewang, Kampung Babakan Renyom, Kampung Talaga, Kampung Kuta dan Kampung Gunung Lanjung.

“Tidak lupa, YJI Cabang Provinsi Jawa Barat juga memberikan dana tali kasih bagi mereka yang kehilangan keluarganya saat gempa kemarin,” kata Komar.

Saat proses pendistribusian bantuan ke titik pusat pengungsian yang berada di pelosok-pelosok tersebut, YJI Cabang Provinsi Jawa Barat mendapatkan fasilitasi dari Klinik Graha Medika Cianjur yang juga merupakan bagian dari YJI Kota Cianjur.

Ketua YJI Kota Cianjur Dr. Suranto mengatakan, pihaknya telah mendata kebutuhan yang mendesak bagi para penyintas selama berada di pengungsian lebih dari 3 minggu.

Bahkan kedatangan bantuan dari YJI pun disambut antusias oleh penyintas yang terus memiliki berbagai kebutuhan untuk bertahan dipengungsian.

“Saat ini bantuan spesifik seperti berupa peralatan mandi, dan bantal, sangat diperlukan oleh para penyintas. Terlihat dari antusiasme mereka saat kita datang dan memberi bantuan tersebut siang tadi,” ujar Suranto.

Kampung Longkewang adalah salah satu pusat pengungsian yang menjadi lokasi pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh YJI Cabang Provinsi Jawa Barat.

Zulfa (46 tahun), warga Kampung Longkewang yang berhasil menyelamatkan diri saat gempa, memeriksakan diri karena masalah pencernaan sejak rumahnya rata dengan tanah.

“Pelayanan kesehatan yang dekat dengan tempat pengungsian seperti ini mempermudah saya untuk memeriksakan diri. Bapak saya juga tadi mendapatkan layanan kesehatan home-visit untuk masalah kesehatan diare yang membuat kondisinya fisiknya drop. Saya jadi tidak perlu was-was dengan kondisi kesehatan ini karena tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” ucap Zulfa.

Sementara itu, Komar berharap kegiatan bakti sosial tersebut dapat mengurangi beban para penyintas gempa bumi di Cianjur.

Pihaknya pun berkomitmen hadir terutama untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Cianjur.

“Serta melalui pelayanan kesehatan dan bantuan yang diberikan, para penyintas pelan-pelan bisa berupaya meningkatkan kualitas hidup yang lebih sehat dan lebih baik,” ujarnya. ***