KAPOL.ID – Saat pemerintah baik pusat, provinsi, kabupaten juga tingkat desa, tengah gencar menyalurkan bantuan guna membantu masyarakat terdampak pandemi covid -19.
Lain halnya dengan belasan Keluarga Penerima Manfaat ( KPM) pada program BPNT yang kini menjadi program sembako, warga Desa Banyuasih Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya hanya gigit jari menelan kekecewaan.
Karena, saldo di Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saat transaksi di e-waroeng ternyata kosong .
Kejadian ini sudah berlangsung beberapa bulan bahkan setahun lebih. Namun sampai sekarang belum ada perhatian dari pihak terkait.
Akibatnya, mereka dalam setiap bulannya tidak mendapat manfaat dari program BPNT tersebut.
Padahal ratusan KPM lainnya kartu KKS nya lancar saat digesek di e-waroeng. Dan mereka pun membawa pulang paket sembako yang isinya berupa beras, telor, buah pir, kentang dan tahu.
Masyarakat berharap mendapat kepastian kapan kartu KKS nya di isi karena sangat membutuhkan untuk menyambung hidup.
Salah satu keluarga penerima manfaat, warga Kampung, Ciangsana Rt 03/01 Desa Banyuasih, Kecamatan Taraju , Een (69) menjelaskan kalau saldo di kartunya kosong.
“Saldo selalu kosong dan ini sudah berlangsung 15 bulan. Sembako pun tidak bisa dibawa pulang. Padahal kami sangat membutuhkan bantuan tersebut guna meringankan kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Ia hanya bisa mengelus dada ketika beberapa hari lalu saat pencairan BPNT dirinya pun ikut ngantri bersama penerima lainya untuk mencairkan bantuan.
Namun saat digesek hasilnya sama seperti bulan bulan sebelumnya saldo KKS nya nol.
Bantuan semacam ini sangat di harapkan untuk meringankan resiko dapur tambah Een dan suaminya Maman (67) yang kesehariannya sebagai buruh petik teh bersama istrinya.
Kepala Desa Banyuasih , Suherman menjelaskan, di Desa Banyuasih sendiri tercatat 509 warga penerima program BPNT dan 18 KPM katu KKS nya kosong, pihak desa pun sudah melaporkan ke pihak TKSK. (Abdul Jalal)***