KAPOL.ID—Sebanyak 18 dari 78 orang petugas Puskesmas Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, terkonfirmasi positif Covid-19, sejak Sabtu (13/3/2021).
Kepala Puskesmas Bantarkalong, Edi mengemukakan kepada kapol.id bahwa 15 orang di antaranya menjalani isolasi di Puskesmas yang ia pimpin.
“Sisanya, tiga orang lagi, isolasi di RSUD SMC. Yang di sini diisolasi di ruang Poned dan perawatan,” terang Edi, Selasa (16/3/2021).
Pelayanan Puskesmas Bantarkalong sendiri sempat tutup selama tiga hari. Per Selasa ini, pelayanan kembali buka setelah dilakukan sterilisasi. Kecuali ruangan isolasi: Poned dan perawatan.
Edi mengaku sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya. Termasuk ke Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (DKPP) sebagai induknya.
“Dinas menyerahkan teknis penanganan ke Puskesmas. Yang penting isolasi selama masa pemulihan,” katanya.
Saat kapol.id menanyakan ihwal kronologis penularan, Edi mengaku bingung dari mana dan siapa awalnya. Karena tidak semua pasien yang berobat ke Puskesmas berterus terang.
“Pasien tidak bilang sejak awal kalau pulang dari kota, atau merasakan gejala yang mengarah ke Covid-19. Saat ditangani, eh, baru bilang hilang penciuman, misalnya,” lanjutnya.
Dengan demikian, Edi berkeyakinan bahwa asal penularan Covid-19 dari masyarakat. Karena yang berobat ke Puskesmas Bantarkalong berasal dari berbagai kalangan dengan riwayat yang berbeda-beda. Cuma tidak terbuka dari awal.
Selama isolasi, sesuai arahan DKPP Kabupaten Tasikmalaya, pihak Puskesmas melayani para pasien sebaik mungkin. Termasuk memenuhi kebutuhan makan dan asupan vitamin.
“Untuk makan dan asupan vitamin ditunjang dari dana desa. Dirempugkan dengan pihak kecamatan,” tandas Edi.