KAPOL.ID –
Akibat tingginya curah hujan, menyebabkan bencana di 21 titik meliputi 12 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya.
Selain membuat belasan rumah rusak, juga akses jalan penghubung desa ikut terkena imbasnya.
“Dampak dari peristiwa yang tengah melanda Kabupaten Tasikmalaya itu ada sebanyak 21 titik,” terang Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin, Senin (12/10/2020) siang.
Longsor terjadi di Kecamatan Parungponteng di dua desa yakni Karyabakti dan Cigunung yang mengakibatkan akses jalan desa tertutup, dua rumah terkena longsor dan lainnya terancam.
Bencana longsor juga terjadi di Desa Mandalawangi, Kecamatan Salopa, yang menutup akses jalan raya provinsi yang menghubungkan Kecamatan Gunungtanjung-Salopa.
Kemudian banjir di Desa Girijaya Kecamatan Bojongasih yang mengakibatkan akses jalan dan rumah warga terendam.
Banjir juga terjadi di Kecamatan Cipatujah tepatnya di Desa Bantarkalong yang menyebabkan jalan dan rumah permukiman warga terendam.
Banjir dan longsor di Kecamatan Sodonghilir, Desa Sipatnunggal, juga memutus akses jalan desa dan merendam permukiman warga. Termasuk di Desa Cukangkawung, longsor merusak dua rumah milik warga.
“Longsor di Desa Ciwarak, Kecamatan Jatiwaras menyebabkan beberapa rumah warga mengalami rusak sedang dan lainnya terancam.”
“Longsor di Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja mengakibatkan beberapa rumah terkena material longsor,” katanya.
Lalu di Desa Sukamaju, Kecamatan Bantarkalong, menutup akses jalan desa. Kemudian longsor di Desa Cibalanarik, Kecamatan Tanjungjaya, membuat tiga rumah terkena material longsor.
Banjir di Desa Cikupa, Kecamatan Karangnunggal, menyebabkan akses jalan desa dan permukiman warga terendam sebagian.
“Dan longsor di Desa Malatisuka, Kecamatan Gunungtanjung, satu orang warga dilaporkan 1 meninggal dan 2 orang luka, lalu satu rumah rusak tertimbun,” jelasnya.***