KAPOL.ID–Penyakit mulut dan kuku menyerang sejumlah hewan ternak seperti sapi, kerbau dan kambing. Sekurang-kurangnya 15 ekor sapi dan dua ekor kerbau di Kabupaten Tasikmalaya telah terkonfirmasi positif Penyakit mulut dan kuku (PMK).
Data tersebut berdasarkan temuan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya; yang melakukan pemeriksaan di salah satu peternakan hewan sekitar Singaparna.
Menindaklanjuti hal tersebut, DPKPP Kabupaten Tasikmalaya memperluas wilayah pemeriksaan ke pasar hewan. Salah satunya ke Pasar Hewan Manonjaya, Rabu (11/5/2022).
“Kami langsung bergerak untuk melakukan deteksi dini dan memonitor hewan ternak. Karena sampel hasil pemeriksaan Jumat dab Sabtu (6-7/5/2022) lalu telah Balai Besar Veteriner Subang nyatakan positif PMK,” terang Kadis DPKPP Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin.
Awal mula penemuan kasus PMK di Jawa Timur. Pemerintah Indonesia bahkan menetapkan kebijakan lockdown, dalam arti menutup semua pasar hewan di Jawa Timur.
“Untuk di Kabupaten Tasikmalaya, kami baru melaporkan kejadian ini kepada bupati dan mengeluarkan surat edaran sosialisasi kepada masyarakat, terutama peternak hewan agar waspada,” lanjut Nuraedidin.
Di samping itu, Nuraedidin juga membuka kemungkinan memberlakukan lockdown jika pihaknya menemukan hewan ternak yang positif PMK di pasar hewan. Sehingga tidak akan ada aktivitas di pasar hewan untuk sementara.
Indikasi hewan terserang PMK, kata Nuraedidin, antara lain mulutnya mengeluarkan banyak lendir, seperti manusia terserang sariawan; atau kukunya melepuh seperti manusia terkena kéléongeun. Meskipun sejatinya akan tetap aman untuk konsumsi manusia, kecuali memakannya mentah-mentah.
“Kalau matang, virusnya otomatis mati saat dalam proses perebusan. Jadi aman kita makan. Tapi antisipasi tetap penting, karena menjelang Iduladha, jangan sampai terjadi penambahan populasi hewan yang tertular PMK,” tambah Nuraedidin.
Untuk sampel hasil pemeriksaan di Pasar Hewan Manonjaya sendiri, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada DPKPP Kabupaten Tasikmalaya, Heri Kustiana menyatakan telah pihaknya serahkan ke Balai Besar Veteriner Subang.
“Sampel itu berupa darah dan air liur. Setiap hari kami ada giat pengecekan dan pemeriksaan dengan lima tim yang kami bentuk,” Heri memastikan.
Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id