KAPOL.ID – Menpan RB, Abdullah Azwar Anas agar bisa mengungkap ke publik terkait instansi mana saja yang suka bikin rapat yang tidak bermanfaat, diseminasi, studi banding dan lain sebagainya.
Hal tersebut yang dianggap Menpan RB inefisien dan tidak tepat sasaran.
Disampaikan Juru bicara sekaligus Ketua DPP PSI, Furqan AMC kepada media.
Menurut dia, daripada sekedar jadi polemik, lebih baik Pak Azwar Anas buka ke publik.
Hal tersebut, agar ada oto kritik buat masing-masing instansi sekaligus publik bisa mengawasi.
“Partisipasi publik mengawasi itu sehat bagi birokrasi dan demokrasi,” ucapnya.
Lagi pula undang-undang sudah mewajibkan adanya keterbukaan informasi publik sebagaimana diatur oleh UU no. 14 Tahun 2008.
“Partisipasi publik mengontrol dan mengawasi tata kelola birokrasi adalah bagian dari Pilar Solidaritas Sosial yang dicanangkan PSI dan itu selaras dengan semangat reformasi birokrasi,” ujarnya.
Sebelumnya Menpan RB Azwar Anas menyebut ada instansi yang bukannya mengentaskan kemiskinan, malah sibuk bikin studi banding tentang kemiskinan.
Sibuk bikin diseminasi program kemiskinan berulangkali di hotel.
Akibatnya pengentasan kemiskinan tidak maksimal. Jumlah penduduk miskin pada september 2022 bahkan naik menjadi 26,36 juta atau naik 0,20 juta dibandingkan Maret 2022, walau turun 0,14 juta orang dari September 2021.
Presiden Jokowi sendiri padahal sudah tegas memberi arahan bahwa di tengah tantangan fiskal yang ada setiap instansi harus cermat membelanjakan dana, agar setiap rupiah dampaknya optimal. ***