Genap 64 hari menjelang pemilu 2024 berlangsung, Mafindo dan Tular Nalar bekerjasama dengan UNPAD dan beberapa SMK menggelar kegiatan sekolah kebangsaan, Rabu (13/12) di PSDKU Universitas Padjajaran Pangandaran. Kegiatan ini diikuti 106 peserta pemilih pemula.
Kegiatan dibuka oleh Prof. Dr. Eni Maryani sebagai PIC kegiatan dan dihadiri oleh Direktur PSDKU Bapak Alexander M. A. Khan, S.Pi., M.Si., Ph.D. Selain itu, hadir pula Santi Indra Astuti, M.Si dari Mafindo dan Dr. Rita Gani dari komunitas Tular Nalar.
Acara ini dikemas dengan model diskusi kelompok dengan seorang fasilitator. Terdapat 8 kelompok yang berdiskusi dengan tema pemilu, demokrasi, hoax dan sanksi pemilu.
Diskusi juga mengajak agar pemilih pemula turut berpartisipasi dalam pemilu legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden pada 14 Februari 2024 nanti.
Salah satu peserta Nurjanah Azlaini Aziz mengungkapkan kegiatan diskusi ini membuka pemahaman yang lebih jauh terkait pemilu dan membekali pemilih pemula untuk tidak mudah dikelabui hoax.
“Saya sangat senang bisa diskusi dengan siswa dari sekolah lain dan para mahasiswa untuk membicarakan masa depan bangsa dan terkait pentingnya pemilu”, katanya kepada Kapol.
Menurut siswa SMK Bakti Karya Parigi yang berasal dari Riau itu, kegiatan ini juga perlu digelar agar pemilih pemula seperti dirinya memahami pentingnya partisipasi pada perhelatan pemilu.
Aini Ali Agustini mahasiswa yang juga menjadi peserta diskusi, kegiatan ini membuka pemahaman terkait kriteria pemimpin ideal yang patut dipilih dalam pemilu, himbauan untuk tidak golput dengan paparan argumentasi yang sangat ilmiah.
“Partisipasi Politik GenZ dalam bentuk memberikan literasu pada masyarakat terutama terkait hoax Pemilu,” kata Aini.
“Saya jadi tersadar betapa bahayanya money politics pada pemilu,” pungkas Aini.
