SUMEDANG, (KAPOL).- Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir, urung menemui warga OTD (orang terkena dampak) Waduk Jatigede yang kembali melakukan aksi unjuk rasa di Kantor IPP (Induk Pusat Pemerintahan) Kabupaten Sumedang, Rabu (4/9).
Padahal, peserta aksi telah menunggu dari pukul 10.00 pagi hingga 15.30.
Sebelumnya pada pukul 09.30 ratusan warga OTD Jatigede mendatangi Kantor DPRD Sumedang.
Korlap aksi, Rohmat Hidayat sempat melontarkan orasi kekesalan karena persoalan di Jatigede belum rampung secara keseluruhan.
Sejumlah anggota DPRD seperti Dede Suwarman (PDIP), Endang Sirajudin (Gerindra) sempat menemui massa aksi.
Dalam tanggapannya Dede menyebutkan bahwa persoalan Jatigede sudah disampaikan hingga pemerintah pusat. Pihak DPRD kerap kali mendampingi OTD baik audensi di tingkat kabupaten provinsi maupun pusat.
“Kalau masih ada persoalan lagi mari kita sampaikan bersama ke pusat,” kata Dede.
Tak sampai 10 menit, massa aksi yang terkesan tak menerima tanggapan anggota DPRD bergerak ke Kantor IPP.
Rohmat dalam orasinya, menyinggung Pemerintah Kabupaten Sumedang yang abai terhadap keberlangsungan kehidupan OTD.
Katanya, masih banyak persoalan yang harus diselesaikan terkait Jatigede.
Saat orasi, massa yang mulai panas membakar ban bekas.
Namun aparat keamanan sigap mematikan api. Tak lama tanpa komando, massa OTD tersebut memblokir akses Jalan Raya Bandung-Cirebon tepatnya di depan Kantor IPP. Akibat aksi blokir tersebut terjadi kemacetan panjang.
Aparat dan peserta aksi sempat bersitegang ketika aparat menghalau massa untuk masuk ke halaman Kantor IPP dan tidak memblokir jalan.
Ketegangan mereda setelah petugas bisa mendorong massa ke pintu gerbang IPP.
Korlap aksi, Rohmat menyampaikan tuntutan persoalan yang masih belum diselesaikan antara lain penyelesaian terhadap pembayaran tanah dan bangunan milik masyatakat yang belum diganti rugi, penyelesaian terhadap kebijakan usaha zona perairan Waduk Jatigede untuk OTD Jatigede.
Kemudian penyelesaian terhadap pencairan hak masyarakat yang telah mendapat putusan di Pengadilan Negeri Sumedang, untuk mendapatkan gantirugi rumah tinggal.
Selain itu, memohon kebijakan Perumahan Sakurjaya dan Perumahan di Conggeang untuk masyarakat terkena dampak yang belum memiliki rumah tinggal dan segera laksanakan penataan ruang kawasan Jatigede yang mendorong terhadap pemulihan ekonomi masyarakat OTD.
Perasaan kecewa dirasakan warga OTD Jatigede, karena hampir 6 jam menunggu kedatangan bupati.
Alih-alih datang menemui OTD, bupati malah dikabarkan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah titik stratgis di wilayah Sumedang Barat.
Asisten Skretaris Daerah Bidang Pemerintahan Kabupaten Sumedang, Endah Kusyaman yang mendatangi massa aksi di halaman IPP menyampaikan, bupati siap menemui OTD setelah membuat jadwal kemudian.
Endah menyebutkan, bupati bukan tidak ingin menemui OTD karena skejul kerja sudah terjadwalkan.
“Insya Allah pak bupati menjadwalkan akan ketemu masyarakat OTD,” katanya.
Endah meyakinkan, aksi masyarakat OTD sudah disampaikan ke bupati.
“Kita sepakat (pertemuan dengan bupati) dijadwal ulang hari Selasa (10/9). Dengan acara audiensi tapi di kawal oleh massa. Dan kami sudah minta surat pernyataan jaminan bahwa bupati hari Selasa akan menghadiri,” ujar Kosasih tokoh OTD lainnya. (KP-02)***