BIROKRASI

Banser Tasik Kritisi RK: Melangit Tapi Tidak Membumi

×

Banser Tasik Kritisi RK: Melangit Tapi Tidak Membumi

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA, (KAPOL) – Kinerja Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memuai sorotan. Setelah lebih dari satu tahun memimpin Jawa Barat, ada banyak program-program Jabar Juara yang digagas oleh mantan Wali Kota Bandung itu dan belum dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh masyarakat.

Sorotan tajam datang dari Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Kab. Tasikmalaya, Imam Mudofar. Pria yang akrab disapa Dofar ini menuturkan selama ini program-program Jabar Juara baru sebatas ramai di media sosial saja. Tapi manfaatnya minim dirasakan oleh masyarakat, khususnya di daerah pedesaan.

Dofar mencontohkan program Layad Rawat. Program yang digagas untuk layanan kesehatan itu diposting sedemikian rupa di akun-akun medsos pribadi milik Ridwan Kamil. Dengan narasi keterangan lengkap mulai dari kontak person dan di daerah mana saja program ini sudah berjalan.

“Tapi itu hanya sampling saja. Baru dibeberapa titik, lalu diposting. Seolah sudah berlaku di seluruh Jaw Barat. Padahal kenyataannya belum. Baru sebatas keren di media sosial saja. Di dunia nyatanya program itu belum bisa dirasakan oleh masyarakat, terutama di pedesaan,” kata Dofar, Sabtu (12/10/2019).

Dan hampir kebanyakan, lanjut Dofar, rencana program sekecil apapun diposting di media sosial pribadi milik Gubernur Jabar. Masyarakat hanya aktif di media sosial tanpa pernah turun ke lapangan, akan membaca itu sebagai sesuatu yang keren. Padahal kenyataannya jauh dari ilusi dunia maya seperti yang mereka baca.

“Bagi saya pribadi program Jabar Juara itu melangit, tapi tidak membumi. Artinya hanya ramai di permukaan saja. Tapi asas manfaatnya belum dirasakan masyarakat,” imbuhnya.

Terlebih, kata Dofar, apa yang diposting di media sosial tidak selalu objektif. Tak sedikit yang subuektif. Padahal, imbuh Dofar, keinginan banyak masyarakat di Jawa Barat itu sederhana. Bisa sekolah dengan murah, sandang, papan, pangan tercukupi, bisa mendapatkan pekerjaan dengan upah yang layak dan jaminan kesehatan yang bermutu.

“Bagaimanapun juga dunia maya itu fiksi. Bisa jadi hanya cerita dan narasi. Tapi dunia nyata itu fakta. Silahkan cek saja ke masyarakat di Jawa Barat, sudah terasa manfaatnya atau belum,” pungkasnya.