KABAR PEDESAAN

Petani Cabai Pusing, Harga Jungkir Balik

×

Petani Cabai Pusing, Harga Jungkir Balik

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Para petani cabai menjerit. Sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), harga anjlok sampai setengahnya. Dua pekan terakhir ini harganya dalam kisaran Rp 4.000 – 5.000. Padahal sebelum Ramadan masih berkisar Rp 8.000.

“Sekarang hanya setengahnya, benar-benar bikin pusing,” kata Ketua Gapoktan Karangsari, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis, Pipin Arif Apilin.

Kondisi harga yang merosot tajam seperti itu, menurut Pipin, petani sudah tidak punya harapan lagi. Pasalnya, biaya pokok produksi juga pada kisaran Rp 8.000 per pohon atau per kg.

“Ongkos petik dan ongkos angkut saja sudah Rp 2.000 per kg. Begitu dijual Rp 4.000 per kg, petani dapat apa? Dapat capeknya saja. Begitulah kenyataannya sekarang,” kata Pipin.

Petani yang katanya sebagai pahlawan pangan itu kini sangat merasakan dampak Covid-19. Tapi siapa yang mau peduli, pemerintah pusat, Kementan, pemprov atau pemda. Tak ada yang memberi solusi.

“Beda dengan ketika harga cabai tinggi membubung, semua pihak berdatangan ke kebun termasuk pejabat Kementan. Sekarang mana? Jangankan datang memberi bantuan, sampai saat ini belum ada pihak yang mendata petani yang terdampak Covid,” katanya.