KAPOL.ID- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Tasikmalaya dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tasikmalaya kini memiliki kampoeng Produktif 2020.
Gelar munggaran Kampoeng Produktif 2020 tersebut dilakukan pada Rabu (10/2/2021) di Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua Kadin Kabupaten Tasikmalaya, H Cecep Koyum, Ketua Baznas Kabupaten Tasikmalaya, KH Acep Tohir dan pihak perbankan, perwakilan dinas di Kabupaten Tasikmalaya dan sepuluh kepala desa yang ditetapkan sebagian desa percontohan.
Kampung Produktif tersebut sebagai bagian dari program Zakat Comunity Development (ZCD). Atau program pemberdayaan melalui komunitas dan desa.
Kegiatan tersebut mengintegrasikan aspek dakwah, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan secara komprehensif yang sumber pendanaannya dari zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan.
Ketua Kadin Kabupaten Tasikmalaya, H Cecep Koyum mengatakan program kampung produktif ini bisa menjadi kampung percontohan dalam pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya.
“Kampung produktif ini untuk mengotimalkan potensi yang ada di desa dan cakupanya lebih kecil. Ini untuk mendorong IPM di desa dan juga ekonomi masyarakat desa bisa tumbuh, ” katanya.
Program Ini kata dia, diharapkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan menambah daya beli di masyarakat. Dan ini akan mendorong pada peningkatan IPM Kabupaten Tasikmalaya yang posisinya berada di posisi kedua dari bawah setelah Cianjur.
“Program ini sifatnya stimulus saja, jauh dari kata ideal. Karena untuk bisa survive, satu keluarga mestinya bisa memelihara 20 sampai 30 ekor. Tapi yang sekarang ini jumlahnya terbatas,” Katanya.
Rencana kami kata dia ke depan bisa mewujudkan program satu desa seribu domba. Dan ini menjadi komitmen Kadin dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami akan terus mengawal program ini agar bisa tercapai. Ini proses berkesinambungan yang akan terus diupayakan sampai Terwujud. Dan insyaallah di tahun 2021 ini ada penambahan 10 desa baru menjadi kampung produktif, ” ucapnya.
Ketua Baznas Kabupaten Tasikmalaya, KH Acep Tohir mengatakan program yang digulirkan pada program kampung produktif ini sifatnya terbatas dengan anggaran Rp 100 juta untuk 10 Desa percontohan.
“Memang ideal nya satu keluarga bisa memelihara 20 ekor kambing. Dan sekarang ini masih terbatas. Kita tidak akan berhenti di sini tapi akan terus bergerak agar porsi ideal bisa terwujud,” katanya.
Ia mengajak semua elemen untuk bergerak menebar kebaikan dengan saling membantu satu sama lain agar masyarakat di desa tertinggal bisa lebih sejahtera dan lebih maju lagi.
Kadas Mekarsari, Dadang Gunawan mengaku jika di desanya 80 persen sebagai petani dan peternak, tetapi belum bisa meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri.
“Kami terus berusaha agar para petani bisa lebih sejahtera dan Kampung produktif ini langkah maju untuk memajukan kehidupan masyarakat desa Mekarsari,” katanya.
Pihak desa kata dia sudah menyiapkan kandang dan pakan termasuk menyiapkan sumberdaya yang siap mengembangkan usaha budidaya domba itu sendiri.
“Kita sangat optimis pengembangan usaha budidaya domba ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami selalu kepala desa siap menjamin kalu pihak perbankan bisa membantu mengucurkan bantuan, ” Katanya.***