KAPOL.ID—Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Tasikmalaya memperingati Milad ke-17 di Aula Gedung Islamic Center, Singaparna, Selasa (22/6/2021). Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk rapat koordinasi DMI se-Kabupaten Tasikmalaya.
Kegiatan yang bertema “Masjid Makmur Rakyat Subur” tersebut dihelat saat kasus Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya memuncak. Di mana ratusan warga terkonfirmasi positif, termasuk sebanyak 65 tenaga kesehatan, serta penutupan layanan sembilan Puskesmas.
Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto yang turut menghadiri acara meminta seluruh stakeholder membantu pemerintah daerah dalam penanganan dan pencegahan Covid-19, termasuk pemulihan ekonomi masyarakat.
“Pemerintah daerah mengucapkan selamat kepada DMI Kabupaten Tasikmalaya yang memperingati Milad ke-17, termasuk kepada seluruh jajarannya sampai ranting. Mudah-mudahan DMI tidak hanya semakin dewasa, tetapi juga semakin kompak, seragam, dan bermanfaat,” ujar Ade.
Sehubungan dengan meningkatnya kasus Covid-19, Bupati Tasikmalaya meminta DMI agar ikut memberikan edukasi dan pemahaman. Karena selain mempunyai jaringan kuat di masyarakat, DMI juga akan didengar oleh masyarakat.
“Di tengah masyarakat kita, siapa orang yang paling didengar? Ajengan, kan? Nah, para ajengan ini terhimpun di antaranya di dalam DMI. Maka diharapkan bisa menghadapi dan menghindari Covid-19 dengan cara hidup sehat dan bersih,” lanjutnya.
Di samping itu, politisi PDI Perjuangan itu juga berharap DMI ikut memungsikan masjid sebagai solusi dalam menangani masalah ekonomi masyarakat terdampak Covid-19. Menurutnya, konsep “masjid makmur rakyat subur” sangat sinergi dengan harapan kolektif dalam mendorong pemulihan ekonomi.
Untuk itu, Ade Sugianto mendorong DMI untuk melakukan kajian-kajian serta musyawarah kerja ke arah sana. Caranya, antara lain dengan pelatihan, mendekatkan akses modal kepada masyarakat. DMI sendiri sudah melakukan sejak jauh-jauh hari.
“Mudah-mudahan DMI lebih kuat dan mampu memberikan solusi membantu pemerintah bagaimana memasarkan karya hasil produksi masyarakat itu sendiri,” harapnya.
Di pihak lain, Ketua DMI Kabupaten Tasikmalaya, K. H. Dede Saeful Anwar mengemukakan bahwa masjid bisa menjadi benteng penanganan dan pencegahan Covid-19. Yaitu dengan memberikan pemahaman sebagaimana bupati harapkan.
“Kami intruksikan kepada seluruh ranting DMI di Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah 351 ranting untuk menata masjid. Jadi selain memberikan pemahaman, juga mengingatkan bahaya Covid-19, pentingnya hidup sehat dan bersih,” kata Dede.
Ketua DMI tidak memungkiri bahwa masih banyak orang kurang percaya akan adanya Covid-19. Padahal dalam konsep Al-Quran, dibenar adanya penyakit yang disebut thaun.
“Andai kata ada masjid dan ulama yang mengatakan Covid-19 ini adalah politik atau konspirasi, itu tidak benar. Maka saya sebagai Ketua DMI akan mengingatkan mereka bahwa benar-benar Covid-19 adanya dan harus benar-benar memberantasnya,” pungkasnya.