KAPOL.ID–Sejak pekan-pekan lalu, beberapa rumah sakit mengalami kelangkaan gas untuk kebutuhan medis. Tapi tidak bagi RSUD SMC, Kabupaten Tasikmalaya.
Meski demikian, Direktur Utama RSUD SMC, dr H. Irman Firmansyah mengaku pasokan gas medis tida selancar biasanya. Sesekali menghadapi kendala juga.
“Alhamdulillah gas masih terbilang cukup, lah. Sekalipun memang kadang suka ada keterlambatan pengiriman. Namum tak terlalu berpengaruh pada pelayanan pasien,” terang Irman selepas menerima bantuan sembako bagi Nakes dari Polres Tasikmalaya, Rabu (14/7/2021).
Kelangkaan gas medis yang terjadi saat ini, tambah Iman, memang sangat wajar. Karena dipicu dengan meningkatnya jumlah pasien, baik pasien yang terpapar Covid-19 maupun pasien umum.
“Kabutuhan gas untuk satu pasien itu kan sangat banyak, bisa sampai lima bahkan tujuh tabung, tergantung diagnosa penyakitnya. Makanya, tak heran jika untuk satu hari saja berapa ratus tabung yang kita butuhkan,” lanjut Iman.
Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas, RSUD SMC selalu memantau ketersediaan gas di tempat penyimpanan secara berkala. Sehingga selalu terkontrol.
“Tiap hari kami pantau terus. Jadi kalau ketersediaan sudah menipis, kami segera kontak bagian pengiriman. Alhmadulillan hari ini juga kami akan menerima bantuan sebanyak 3.000 liter likuid gas medis dari Kementrian Kesehatan melalui program CSR,” tambahnya.
Gas medis tersebut, kata Iman, paling hanya untuk mencukupi kebutuhan gas selama dua hari. Yaitu untuk 241 pasien biasa dan 72 pasien Covid-19.