KAPOL.ID —
Masjid di masa pandemi Covid-19 sejatinya bisa tetap berfungsi menjadi pusat aktivitas menanggulangi pandemi yang kini terus merebak di Garut.
Demikian dikatakan Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PW IPHI) Jawa Barat, H. Holil Aksan Umarzen mendukung dengan usulan jemaah pengajian asuhan Ustad KH DR Komarudin Chalil M. Ag.
Ia menyatakan sejatinya fungsi masjid bisa digunakan untuk mengatasi pandemi Covid-19 dengan protokol kesehatan ketat.
“Masjid tidak hanya dijadikan tempat beribadah seperti solat berjamaah atau pengajian.”
“Tapi juga digunakan untuk hal yang sifatnya sangat penting seperti menghadapi pandemi pandemi Covid 19,” harapnya.
Ia menegaskan masjid tidak seharusnya dibiarkan begitu saja, tanpa ada aktivitas dan bisa menjadi solusi yang baik untuk para jemaah masjid yang kehilangan waktu beribadah di masjid.
Misalnya saja, melatih relawan untuk pemulasaraan jenazah Covid 19 dan sekaligus dengan solat mayit dan pemakamannya.
“Dalam hal ini DKM bisa bekerja sama dengan pemerintahan desa. Ini penting untuk meringankan biaya, transport, pemulasaraan dan pemakaman warga yang meninggal akibat Covid 19,” jelas Holil.
Relawan masjid atau DKM harap Holil, setidaknya bisa meringankan beban pemerintah dan masyarakat ikut membantu pandemi Covid 19.
“Saya kira ini gagasan yang baik, para relawan tidak akan minta bayaran atau dana operasional yang tinggi,” jelasnya.
Ketua Paguyuban Masyarakat Garut Utara (PM Gatra) ini, meminta agar masjid difungsikan ikut mengatasi pandemi Covid-19 yang kini terus merebak di Garut.
“Alangkah baiknya DKM (dewan kemakmuran masjid) dan pemerintahan desa bisa dilibatkan secara aktif membentuk relawan Covid-19.”
“Relawan yang sudah terlatih sesuai standar yang belaku bisa membantu tenaga kesehatan atau yang mengurus jenazah sampai pemakaman. Masjid juga bisa dijadikan sentra vaksinasi,” pungkasnya.***