KAPOL.ID—Muncul wacana bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir masuk dalam bursa calon presiden (Capres) untuk Pilpres 2024. Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Bidang Komunikasi, Arya Sinulingga malah mengonfirmasi bahwa saat ini atasannya belum berpikir ke arah sana.
Arya mengaku bahwa Erick Tohir sempat berbicara, bahwa dirinya tidak mau membahas soal Capres. Toh kontestasi Pilpres sendiri masih sangat jauh.
“Pak Erick (maunya) kerja saja dulu. Soal adanya peluang naik (ke Pilpres 2024) atau apa itu, biarkan saja lah, publik saja yang menilai. Kita enggak lihat dulu 2024, masih lama, sekarang baru 2021. Jadi, yah, belum mikir sejauh itu lah,” ucap Arya seperti dikutif suara.com, Selasa (5/10/2021).
Sementara berdasarkan hasil survei Institute For Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Prabowo Subianto masih menjadi salah satu kandidat terkuat dengan tingkat elektabilitas sebesar 17,5 persen. Sementara Erick Tohir memiliki elektabilitas sebesar 1,0 persen.
Di bawah Prabowo, ada Anies Baswedan (17,0 persen). Selanjutnya menyusul Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (8,1 persen); Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (7,0 persen); Menparekraf, Sandiaga Uno (6,8 persen); Agus Harimurti Yudhoyono (6,4 persen); Tri Rismaharini (4,1 persen).
Tokoh lain dengan elektabilitas di bawah 2 persen antara lain Gatot Nurmantyo (1,85 persen), Khofifah Indar Parawansa (1,8 persen), Erick Thohir (1,0 persen), Ahmad Syaikhu (0,6 persen), Puan Maharani (0,6 persen), Surya Paloh (0,6 persen), Muhaimin Iskandar (0,5 persen), dan Airlangga Hartarto (0,5 persen).
“Pak Prabowo memiliki modal yang baik untuk maju pada Pilpres 2024. Besar kemungkinan salah satu faktor yang mempengaruhi adalah post selection effect,” ujar Direktur Eksekutif Indostrategic, Khoirul Umam, Selasa (3/8/2021).