KAPOL.ID –
Wali Kota Tasikmalaya H. Budi Budiman beserta muspida memantau langsung distribusi bantuan tunai dan non tunai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Kantor Pos Tasikmalaya, Jumat (24/4/2020).
Dari rencana awal 2.849, terdistribusi 2.770 kelompok rumah tangga sasaran (KRTS) dalam waktu beberapa hari ke depan. Sebab ada perbaikan NIK dahulu dan segera didistribusikan kepada penerima.
“Di data penerimanya tidak tercantum RT dan RW-nya, termasuk perlu di-update NIK. Tenang tidak akan hilang hak bantuannya, kita perbaiki dulu data sebelum didistribusikan,” ujar Budi kepada wartawan.
Bantuan tersebut diantaranya bahan pangan sembako senilai Rp 350 ribu diantaranya beras, minyak, terigu, telor, mi instan dan vitamin c.
Serta uang tunai Rp 150 ribu dari slot jaring pengaman sosial Pemprov Jabar. Jika ditotal keseluruhan mencapai Rp 500 ribu.
Ia meminta warga yang sudah terdata oleh RT dan RW sabar. Sebab ini baru bantuan gelombang pertama dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), di luar PKH dan BNPT.
“Jangan sampai karena dengar isu ini-itu, lalu gak keterima. Karena distribusi bantuan tidak bisa sekaligus, makanya bertahap. Ini saja yang DTKS dijadwalkan selama beberapa hari,” katanya.
Kepala Kantor Pos Tasikmalaya, Akbar Anugra Adipasa menjelaskan, untuk tahap ini baru 2.770 rumah tangga yang didistribusikan oleh petugas pengantar dan ojol selama beberapa hari kedepan.
Bagi penerima yang tertahan, lanjut dia, data sedang diperbaiki oleh Dinsos setempat. Karena khawatir salah alamat saat dikirim oleh petugas.
“Ada empat petugas pengantar kita, dan 15 ojol untuk tahap ini. Karena stok bantuannya bertahap, makanya petugas distribusi belum banyak,” katanya.
Pada prinsipnya pihaknya menunggu paket bantuan tahap selanjutnya dari pemerintah. PT. POS mendapatkan tugas untuk mendistribusikan kepada penerima.
“Kalau sudah stok stabil, kita perbanyak untuk mempercepat ke penerima. Menurut informasi, total keseluruhan bantuan ini mencapai 18 ribu KRTS,” katanya. ***