Di tengah kepanikan, kekhawatiran, kecemasan akibat pandemi covid-19, tiba-tiba kita disejukan dengan sebuah lantunan lagu. Lagu Aisyah yang sekarang sedang trending di youtube menjadi sebuah hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang tengah berduka.
Terlepas dari pro dan kontra tentang lirik lagu yang dianggap vulgar. Namun lagu ini setidaknya bagaikan setitik air di tengah kedahagaan, memberi inspirasi bagi para perempuan Indonesia.
Lirik lagu Aisyah Istri Rasulullah memang menggugah dan menyentuh, diiringi alunan musik yang menyejukan kalbu. Ada rasa riang gembira saat mendengar lagu ini, apalagi di saat kepenatan kepala dengan suguhan-suguhan pandemi covid-19 yang semakin menyesakan dada.
Kehadiran lagu Aisyah dengan berbagai versi bahasa Indonesia bahkan bahasa Arab menyadarkan kembali pentingnya jalinan harmoni cinta antara suami istri.
Pada saat manusia dipaksa untuk kembali kepada keluarga. Setelah lama berinteraksi dengan dunia luar yang kadang hanya meluangkan sedikit waktu untuk keluarga. Stay at home adalah cara terbaik dari Allah SWT untuk menghangatkan hubungan harmonis dengan keluarganya.
Sang suami, sebagai seorang kepala rumah tangga hadir menjadi lebih dekat dengan istri dan anak. Pun demikian seorang istri yang hari ini banyak yang berprofesi di luar rumah, dipaksa untuk memfungsikan kembali peran seorang istri dan ibu yang dekat dan hangat dengan anak dan suaminya.
Sungguh, lirik lagu Aisyah yang konon memiliki landasan sembilan buah hadits mulai dari sosok humaira yang menggemaskan (HR. Ibnu Majah), perilaku Rasulullah Saw yang pernah berlari-lari (HR. Ahamad), minum dalam gelas yang sama (HR. Ahmad), mecubit hidung (HR. Ibnu Sunni) sampai akhir hayat beliau dipangkuan isteri tercintanya (HR. Bukhari).
Ini semua menggambarkan betapa hubungan Rasululah SAW sungguh sangat sweet, berwarna dan romantis sampai pada akhir kehidupannya. Pandemi covid-19 saat ini telah menggiring kita kepada kesadaran jiwa bahwa sesungguhnya keluarga merupakan harta yang paling berharga, istana yang paling indah bagi manusia.
Bahkan Allah Swt memberikan peringatan kepada manusia untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka (QS. At-tahrim: 6) karena mereka adalah amanah-Nya. Istri dan anak adalah ujian. Pun demikian pandemi covid-19 juga adalah sebuah ujian, bahkan hidup dan matipun merupakan ujian.
Allah Swt menghadirkan ujian tidak sembarangan tapi sesuai kadar kemampuan yang diujinya. Kehadiran ujian bukan untuk menyusahkan tapi sebagai cara untuk meraih grade yang lebih tinggi dari Allah SWT. So apakah kita siap menjadiy lebih sweet lagi dengan isteri dan keluarga kita di tengah masa pandemi saat ini.
Mari kita manfaatkan masa yang sebentar ini untuk merajut kembali jalinan kehangatan yang sempat terkoyak. Bercita-citalah membangun mahligai rumah tangga dengan sandaran sakinah, mawaddah, dan rahmah demi terwujudnya baiti jannati (rumah tanggaku adalah surgaku). Wallahu a’lam bish-shawab.