Kapolres Sumedang: Penyidikan Diimbangi Pengawasan Internal, Dipastikan Obyektif dan Transparan
KAPOL.ID – Front Pembela Islam (FPI) Sumedang bersama Ormas Islam yang lain, mendatangi Mapolres Sumedang, Kamis (17/12/20).
Mereka menggelar aksi solidaritas dan audiensi tentang meninggalnya 6 orang Laskar FPI di wilayah Polda Metro.
Termasuk, soal penahanan HRS oleh Polda Metro beberapa waktu lalu.
Aksi tersebut diakomodir oleh FPI Kab. Sumedang dan PA 212 dipimpin Ustaz Miftahul Ulla (Mantan Sekjen DPD FPI Jawa Barat/Pengurus PA 212 Jabar) sekaligus sebagai penanggung jawab aksi.
Dalam audensi, perwakilan peserta aksi mempertanyakan sikap Polres Sumedang dalam kasus meninggalnya 6 orang Laskas FPI di wilayah Polda Metro serta penahanan HRS oleh Polda Metro.
Berkaitan dengan itu, Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto menyampai sikap bahwa Polres Sumedang tidak mengetaui apa yang terjadi di TKP.
Proses hukum atas kejadian tersebut sedang berjalan oleh penyidik Polda Metro yang independen.
Selama proses penyidikan diimbangi dengan dilaksanakannya pengawasan Internal.
Sehingga dipastikan berjalan dengan obyektif dan transparan.
“Siapa pun yang tidak mengetahui dan tidak ada di TKP saat kejadian tidak boleh mengeluarkan pernyataan atau pendapat,” ujarnya.
Karena, tindakan tersebut berarti melanggar hukum dan semua pihak agar dapat menghargai proses hukum apapun kasusnya.
Dalam menyampaikan aspirasi, siapapun dilindungi undang undang.
Namun, dalam penyampaiannya diharapkan tidak mengganggu ketertiban umum/melanggar hukum.
Termasuk diantaranya penerapan prokes untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
Terpantau kegiatan audensi tersebut selesai pada pukul 12.30 WIB.
Selanjutnya, secara bersama-sama peserta aksi membubarkan diri.***
Penulis: Hambali
