KAPOL.ID–Ami Fahmi mengemban amanah sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya. Muscab PKB di Aula Universitas Cipasung Singaparna, Minggu (7/3/2021), mendapuk dirinya.
Pria yang menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya itu bertekad mengangkat marwah PKB setinggi mungkin. Katanya, ia akan mengupayakan PKB menjadi pemenang Pemilu mendatang.
“Poinnya kita bisa menambah kursi lah. Target 12 kursi di DPRD Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Ami kepada kapol.id.
Ami menyadari bahwa untuk menggapai target tersebut bukan perkara enteng. Butuh kerja sama tim yang solid dan sinergitas dengan pihak lain.
Untuk itu, selain menyusun struktur kepengurusan PKB periode kepemimpinannya, Ami berniat memperkuat sinergitas antara PKB dengan pondok pesantren dan Nadlatul Ulama (NU).
“Karena PKB dilahirkan oleh NU dan juga basis-basis PKB lebih banyak di pesantren-pesantren. Karena itu kita akan mensinergikannya kembali,” tambahnya.
Dengan demikian, Ami akan sangat mendengarkan masukan dari para kiai, tokoh ulama dan masyaratak, serta para pendahulu PKB. Sebab baginya, itu akan sangat berarti sebagai rambu-rambu atau acuan langkah PKB ke depan.
Di internal PKB sendiri Ami tidak melihat persoalan. Sekalipun pada Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2020, terjadi sedikit dinamika. Di mana Haris Sanjaya– waktu Ketua DPC PKB–mencalonkan diri berpasangan dengan Azies Rismaya Mahfud.
Pencalonan Haris tidak seirama dengan kebijakan partainya. Sebab DPP PKB menjatuhkan dukungan ke pasangan Iwan Saputra-Iip Miptahul Paoz. Sehingga Ami memandang pencalonan Haris sebatas personal.
Dengan demikian, katanya, ketika kader partai hendak membawa PKB secara kelembagaan; sejatinya harus patsun terhadap AD/ART dan intruksi partai.
“PKB secara kelembagaan sudah jelas. SK DPP menetapkan mendukung pasangan No 4. Jadi, untuk PKB, ya, baik-baik saja. Tidak ada apa-apa,” Ami menandaskan.