KANAL

Bendungan Disposal Cihamerang Rancakalong Jebol, 96 Jiwa Terancam, Tenda Darurat Disiapkan

×

Bendungan Disposal Cihamerang Rancakalong Jebol, 96 Jiwa Terancam, Tenda Darurat Disiapkan

Sebarkan artikel ini
Camat Rancakalong, Cecep Supriatna meninjau lokasi jebolnya Bendungan Disposal Cihamerang di Dusun Ciledig, Rt 06 Rw 04, Desa Sukasirnarasa.*

KAPOL.ID – Jebolnya Bendungan Disposal Cihamerang di Dusun Ciledig, Rt 06 Rw 04, Desa Sukasirnarasa, Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang, membuat warga panik dan khawatir.

Bahkan, elevasi air menurun hingga tergerusnya tebingan tanah yang posisinya berdekatan dengan pemukiman warga.

Sehingga, rasa khawatir terjadinya bencana alam telah dirasakan warga setempat.

Camat Rancakalong, Cecep Supriatna mengatakan, kejadiannya berawal beberapa hari ke belakang pada saat hujan deras mengguyur kawasan trrsebut.

“Debit air meningkat seiring curah hujan yang tinggi. Dampaknya, kawasan tersebut digenangi air dengan kedalaman mencapai 25 meter,” ujar camat.

Bahkan, tekanannya pun menjadi berat yang menyebabkan saluran air menjadi jebol.

Sehingga, air mengalir ke daerah yang paling ujung, yakni ke Cibawang.

“Sebetulnya air meluap karena curah hujan yang sangat tinggi. Lahan tersebut milik warga dan ada sebagian yang kepunyaan perusahaan,” ujarnya.

Semua sudah berupaya, terkait bagaimana caranya penimbunan disposal bekas pembangunan tol itu.

“Kami berharap kejadian seperti ini tentu tidak terulang lagi. Dan, ke depannya ada penanganan yang lebih jelas dan cepat,” ujarnya.

Sebanyak 22 KK atau 96 jiwa menjadi terdampak genangan air tersebut.

“Kami khawatir, karena melihat genangan air sudah mendekati pemukiman,” ujarnya.

Dampak jebolnya saluran di Cibawang kemarin, diperkirakan sekitar 8 hektare lahan tergenangi.

“Kami menyediakan tenda darurat untuk warga. Itu, sebagai persiapan jika terjadi sesuatu pada malam hari,” ucapnya.

Sebetulnya, untuk siang hari masyarakat masih bisa beraktivitas dan masuk ke rumahnya masing-masing.

“Tapi jika malam hari, khawatir debit air terus tinggi maka dipersiapkan tenda darurat,” ujarnya.**