BIROKRASI

Cabe-cabean Sumbang Inflasi Tasik, Begini Antisipasinya

×

Cabe-cabean Sumbang Inflasi Tasik, Begini Antisipasinya

Sebarkan artikel ini
Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Tasikmalaya berembug antisipasi cabai-cabaian di Aula PPIK Kota Tasikmalaya, Selasa (5/12/2023).*

KAPOL.ID –
Komoditas cabai-cabaian menjadi penyumbang inflasi Kota Tasikmalaya per bulan November 2023.

Ketiga komoditi baik cabai merah, cabai rawit dan cabai hijau masuk dalam lima besar andil inflasi. Kemudian telur ayam ras dan bawang merah.

“Tingkat inflasi masih terkendali sesuai target tiga plus minus satu persen. November 2023, inflasi bulanan mencapai 0,26 persen.”

“Untuk year to year di angka 3,11 persen,” ucap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Aswin Kosotali saat High Level Meeting TPID Kota Tasikmalaya, Selasa (5/12/2023).

Ia mengatakan, ada beberapa harga komoditi yang meningkat seiring dengan dampak musim kemarau beberapa bulan ke belakang.

Sehingga membuat sejumlah petani kesulitan panen sesuai yang diharapkan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat terantisipasi karena petani mulai kembali menanam cabai.

“Rencana jangka dekat, kita akan melakukan operasi pasar pada minggu kedua bulan Desember 2023.”

“Ini untuk menekan harga sejumah komoditi seiring dengan meningkatnya permintaan saat nataru,” ucapnya.

Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, pemerintah akan memfokuskan pada tiga komoditi yang memiliki andil terhadap inflasi.

Mulai dari bawang merah, cabai rawit cabai hijau dan cabai merah dalam menghadapi hari besar natal dan tahun baru.

“Kalau setaman cinta (sejuta tanaman cegah inflasi Tasikmalaya) sekarang sudah bergulir. Namun produksinya masih terbatas untuk konsumsi lokal.”

“Memang perlu didorong kembali dengan memasifkan jumlah tanaman. Saat ini baru 125 ribu polybag yang sudah tersebar di 10 kecamatan,” jelasnya.

Ketika jumlah tanaman mencapai satu juta, pihaknya optimis dapat menekan andil inflasi terutama komoditi hortikultura. Seperti cabai-cabaian, bawang merah dan lainnnya.

Meskipun demikian, ada opsi lain dengan menambah pasokan dari daerah lain yang surplus komoditi cabe-cabean.

“Tadi kita sedang mendiskusikan itu, dibahas bersama TPID. Agar harga komoditas tersebut dapat terkendali,” jelasnya.***