KAPOL.ID – Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumedang Yayat Ruhiyat, S,S.T.P, M.Si mengapresiasi kegiatan Pelatihan dan Workshop inisiasi CCEP Indonesia dalam rangka program UMKM DIGDAYA menuju UMKM Unggulan Kabupaten Sumedang Naik Kelas.
Kegiatan tersebut, berkolaborasi dengan Forum UMKM FSKU, MSIB Kampus Merdeka, The Local Enabler, Akademisi Universitas Padjajaran mendukung UMKM.
Sumedang, 27 November 2023, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) sebagai perusahaan minuman ternama berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi yang positif di berbagai bidang di wilayah operasinya melalui sinergi dengan Pemerintahan Kabupaten Sumedang.
Salah satunya dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi di sektor UMKM.
Dalam upaya mengembangkan UMKM di Kabupaten Sumedang tersebut, CCEP Indonesia menginisiasi pelatihan yang mengusung program “UMKM DIGDAYA CCEP Indonesia Menuju UMKM Kabupaten Sumedang Naik Kelas” melalui pelatihan dan workshop yang interaktif berkolaborasi dengan Forum Silaturahmi dan Komunikasi Unggulan (FSKU) Divisi Pendidikan dan Pelatihan, Mahasiswa MSIB Kampus Merdeka dari Kemendikbudristek, Praktisi Wirausaha The Local Enabler dan Akademisi Universitas Padjajaran.
Bahkan, melibatkan peserta dari para kaum perempuan di usia 25-55 tahun berasal dari 26 Kecamatan yang sudah memiliki usaha di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumedang.
Pelatihan diselenggarakan di Sumedang Creative Center (SCC) Kabupaten Sumedang (27/11).
UMKM DIGDAYA bermakna UMKM Dari Indonesia Menuju Global dan Berdaya, ujar Denny Wahyudi Public Affairs Manager CCEP Indonesia area West Java.
Sebanyak 50 Pelaku UMKM yang telah lulus Pelatihan Keamanan Pangan menuju Sertifikasi PIRT akan diseleksi menjadi 15 Pelaku UMKM Unggulan untuk mendapatkan 5 Champion Pelaku UMKM Sumedang yang siap Naik Kelas dan menjadi mitra CCEP Indonesia yang mendapatkan Pendampingan di Level Regional.
Program UMKM DIGDAYA ini juga sebagai bentuk dukungan CCEP Indonesia kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam upaya menumbuhkan sektor perekonomian daerah.
“CCEP Indonesia mendukung peningkatan kapasitas berwirausaha kaum perempuan yang juga memiliki peran penting dalam tatanan perekonomian dan sosial warga Kabupaten Sumedang,” tambah Denny.
Saat membuka pelatihan, Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumedang Yayat Ruhiyat, S,S.T.P, M.Si menyampaikan apresiasinya kepada CCEP Indonesia atas dukungan perusahaan terhadap program Pemerintahan Kabupaten Sumedang dalam meningkatkan kapasitas pelaku UMKM melalui pelatihan dan workshop dalam program UMKM DIGDAYA menuju UMKM Unggulan Kabupaten Sumedang Naik Kelas.
Pelatihan dan workshop ini bermanfaat agar pelaku UMKM dapat memiliki Sikap Mental Wirausaha, Bisnis Model Kanvas dan Manajemen Operasional serta Pengelolaan Keuangan yang baik dan professional di samping aspek legalitas yang sudah mereka dapatkan pada pelatihan yang CCEP Indonesia inisiasi sebelumnya.
Pelatihan ini yang menjadi harapan utama bagi seluruh pelaku UMKM di Indonesia”, tandasnya.
Selain mendukung peningkatan kapasitas komunitas melalui program UMKM, kegiatan lingkungan lainnya juga dilakukan CCEP Indonesia untuk mengatasi lahan kritis di Jawa Barat dengan penanaman pohon melalui Coca-Cola Forest.
Coca-Cola Forest sejak 2015 merupakan program sustainability perusahaan yang memiliki 4 program utama, yakni pembibitan untuk donasi penanaman pohon, pengelolaan sampah melalui pembuatan kompos, daur ulang PET bekas sebagai pengganti polybag, pengembangan masyarakat dan edukasi secara proaktif kepada komunitas melalui Fun Learning Studio.
Melalui Fun Learning Studio selama pandemi telah mengedukasi 2073 orang dari seluruh Indonesia.
CCEP Indonesia juga melakukan inisiatif pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Bestari (Bersih Sehat Tangguh Mandiri Lestari) dimana kami rintis dan kami jalankan secara pentahelix bersama elemen pemerintahan, komunitas, masyarakat dan akademisi telah mendorong bagaimana pemanfaatan sampah ini menjadi suatu konsep sirkular ekonomi, melalui pemanfaatan sampah yang dikelola oleh komunitas menjadi sebuah potensi pemanfaatan sebagai sumber daya ekonomi sehingga bisa di harapkan mengurangi beban dari TPA yang ada. ***