KANAL

Dampak Tol Cisumdawu, 2 Hektare Lahan di Dusun Margamukti Jadi Tak Produktif, Warga Bingung

×

Dampak Tol Cisumdawu, 2 Hektare Lahan di Dusun Margamukti Jadi Tak Produktif, Warga Bingung

Sebarkan artikel ini
Kepala Desa Licin, Zulkipli M. Ridwan

KAPOL.ID – 2 Hektar tanah milik warga di Dusun Margamukti terkena dampak Tol Cisundawu mempertanyakan tindak lanjut lintas instansi yang telah survei ke lapangan.

Warga terdampak pun berharap agar PUPR, Dinas Perkim dan Bappppeda Sumedang memberikan kepastian soal pelepasan hak.

Disampaikan
Dampak Tol Cisumdawu, 2 Hektare Lahan Warga Dusun Margamukti Jadi Tak Produktif, Warga Bingung

KAPOL.ID – 2 Hektar tanah milik warga di Dusun Margamukti terkena dampak Tol Cisundawu mempertanyakan tindak lanjut lintas instansi yang telah survei ke lapangan.

Warga terdampak pun berharap agar PUPR, Dinas Perkim dan Bappppeda Sumedang memberikan kepastian soal pelepasan hak.

Disampaikan Kepala Desa Licin, Zulkipli M. Ridwan di kantornya pada Senin 18 Maret 2023.

“Tolong segera, karena sudah disurvei maka masyarakat tidak bisa memanfaatkan lahan tersebut,” ujarnya.

Status kepemilikan tanah merupakan milik warga dan memang di tol tersebut sudah ada sumur retensi, cuman kapasitasnya tidak sampai 10 %.

Bahkan, kalau memang itu terjadi luapan air yang cukup tinggi, maka warga jadi yerdampak banjir.

Dikatakan, tidak hujan pun debit air terus masuk kesana apalagi
hujan besar.

Ia menyayangkan kenapa tim terpadu beserta CKJT belum  merealisasikan untuk kepentingan masyarakat.

“Saya berharap duduk bersama, biar ada progres sampai dimana permasalahan ini,” ujar dia.

Karena, masyarakat kami sangat dirugikan karena lahan tidak bisa diolah juga tidak bisa ditempatin.***

“Tolong segera, karena sudah disurvei maka masyarakat tidak bisa memanfaatkan lahan tersebut,” ujarnya.

Status kepemilikan tanah merupakan milik warga dan memang di tol tersebut sudah ada sumur retensi, cuman kapasitasnya tidak sampai 10 %.

Bahkan, kalau memang itu terjadi luapan air yang cukup tinggi, maka warga jadi yerdampak banjir.

Dikatakan, tidak hujan pun debit air terus masuk kesana apalagi
hujan besar.

Ia menyayangkan kenapa tim terpadu beserta CKJT belum  merealisasikan untuk kepentingan masyarakat.

“Saya berharap pihak terkait duduk bersama, biar ada progres ssoal sampai dimana penyelesaian permasalahan ini,” ujar dia.

Karena, masyarakat sangat dirugikan alasan lahan tidak bisa diolah juga tak bisa ditempatin.***