KAPOL.ID–Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya kian getol menangani stunting. Upaya ini tidak terlepas juga dari kondisi pandemi Covid-19. Dalam arti, pandemi mengakibatkan jutaan orangtua kehilangan mata pencaharian, sehingga sedikit-banyak mengancam balita kekurangan gizi.
“Sekitar 1,6 juta penduduk kini berpotensi menjadi miskin. Semasa pandemi ini mereka mengalami loss income atau kehilangan penghasilan. Sementara di antara mereka mempunyai anak kecil yang sedang sangat membutuhkan cukup asupan gizi,” ujar Kepala Dinkes, Heru Suharto.
Untuk menangani stunting itu, Dinkes memaksimalkan bidan dan tenaga pelaksana gizi di Kabupaten Tasikmalaya. Pada Senin (7/9/2020), sebanyak 28 (terdiri atas) bidan dan tenaga pelaksana gizi mengikuti acara Orintasi Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak, angkatan ketiga, di Grand Metro Hotel Tasikmalaya.
“Kita bahkan sudah melakukan upaya menurunkan stunting di Kabupaten Tasikmalaya sejak 2018. Salah satunya dengan mengeluarkan SK Tim Koordinasi Penanggulangan Stunting,” sambung Heru.
“Perang” melawan stunting sejatinya bukan tugas Dinkes Kabupaten Tasikmalaya semata, melainkan juga Pemerintah Pusat. Presiden Jokowi menargetkan menurunkan stunting hingga 14,% pada 2024. Gubernur Jawa Barat bahkan bertekad mewujudkan Jawa Barat nol stunting tahun 2023.
Heru memandang bahwa tekad Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat itu menunjukkan betapa stunting suatu permasalahan serius, yang dapat mengancam terbentuknya generasi emas tahun 2045. Dalam kata lain, Indonesia bukannya dilimpahi bonus demografi, melainkan bencana demografi.
Di pihak lain, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Ratih Tedjasukmana mengemukakan, bahwa pihaknya tidak akan pernah berhenti berikhtiar menekan angka stunting. Atas tujuan itu pula pihaknya melakukan pelatihan bagi para bidan dan tenaga pelaksana gizi.
“Diharapkan para peserta pada pelatihan orientasi pemberian makanan bayi dan anak ini kita dapat memutus siklus stunting di 1000 hari pertama kehidupan, sebagai golden period window of opportunity, di mana peluang pemberian makanan pada bayi dan anak,” Ratih memaparkan.
—- Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment —-
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web: https://kapol.tv
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/