KAPOL.ID – Rektor Universitas Siliwangi (Unsil), Dr. Nundang Busaeri langsung memimpin para dosen melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di Masjid Al-Ikhlas, Desa Sukahaji, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis. Kegiatan ini berfokus pada penerapan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan keamanan di lingkungan masjid, sekaligus memberdayakan masyarakat setempat melalui pelatihan dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya sistem keamanan modern.
Program ini didasari oleh kebutuhan akan sistem keamanan yang lebih andal di tempat-tempat ibadah, mengingat berbagai kejadian yang tidak diinginkan seperti pencurian atau vandalisme masih menjadi ancaman bagi banyak masjid. Dengan menggunakan teknologi IoT, tim pengabdian dari UNSIL berupaya untuk menyediakan solusi yang tidak hanya efektif tetapi juga dapat diakses dan dikelola oleh masyarakat setempat.
Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan sosialisasi kepada pengurus masjid dan masyarakat Desa Sukahaji. Tim pengabdian, yang terdiri dari dosen-dosen Unsil yaitu Firmansyah MSN, Rian Nurdiansyah, M. Aris Risnandar, M. Adi Khairul Anshary, dan Prama Permana, menyampaikan pentingnya penerapan sistem keamanan berbasis teknologi, terutama di tempat-tempat ibadah yang sering kali menjadi pusat kegiatan masyarakat. Sosialisasi ini tidak hanya berfungsi sebagai pengenalan teknologi, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan aset dan jamaah di masjid.
Setelah sosialisasi, dilaksanakan pelatihan bagi para pengurus masjid mengenai cara mengoperasikan sistem keamanan berbasis IoT yang melibatkan penggunaan CCTV dan perangkat monitoring lainnya. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para pengurus dengan pengetahuan teknis yang diperlukan agar mereka dapat mengelola dan memantau sistem keamanan secara mandiri. Tim pengabdian memastikan bahwa setiap pengurus masjid memahami cara kerja sistem ini, mulai dari pemasangan, pemantauan, hingga pemeliharaan perangkat.
Penerapan teknologi ini dilakukan dengan pemasangan CCTV di area-area strategis di sekitar masjid. Instalasi perangkat dilakukan dengan teliti untuk memastikan seluruh area penting dapat terpantau dengan baik. Setelah pemasangan, dilakukan demonstrasi cara penggunaan sistem kepada pengurus masjid, sehingga mereka dapat segera memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan keamanan masjid.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan program, tim pengabdian juga menyediakan pendampingan dan evaluasi secara berkala. Pendampingan ini memungkinkan pengurus masjid untuk berkonsultasi langsung dengan tim ahli jika menghadapi kendala teknis atau pertanyaan terkait sistem keamanan. Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas sistem yang telah diterapkan, serta untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau penyesuaian.
Ketua Tim, Dr. Nundang Busaeri, menyampaikan kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat dari segi keamanan, tetapi juga dari segi pemberdayaan masyarakat. “Kami berharap melalui program ini, masyarakat Desa Sukahaji dapat lebih memahami pentingnya teknologi dalam menjaga keamanan dan dapat memanfaatkan sistem ini secara mandiri. Penerapan teknologi IoT di lingkungan masjid diharapkan dapat menjadi contoh bagi komunitas lainnya dalam memanfaatkan teknologi untuk tujuan yang bermanfaat,” kata Dr. Nundang.
Ketua DKM Masjid Al-Ikhlas, Dedi Suhendi, mengungkapkan apresiasinya terhadap program ini. “Kami sangat bersyukur atas bantuan dan pelatihan yang diberikan oleh tim UNSIL. Dengan adanya sistem keamanan berbasis IoT ini, kami merasa lebih aman dan yakin bahwa masjid kami dapat terlindungi dengan baik,” ujar Dedi.
Program pengabdian ini diharapkan tidak hanya memperkuat keamanan di Masjid Al-Ikhlas, tetapi juga memberikan inspirasi bagi masjid-masjid lain di wilayah Tasikmalaya untuk menerapkan teknologi serupa. Dengan adanya teknologi IoT, diharapkan masyarakat Desa Sukahaji dapat lebih sadar akan pentingnya keamanan dan mampu memanfaatkan teknologi untuk menjaga lingkungan mereka.