KANAL

Dosen UNSIL Laksanakan Pengabdian Masyarakat Perkenalkan Teknologi Smart Farming di KWT Karya Tani Kelurahan Setiamulya Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya

×

Dosen UNSIL Laksanakan Pengabdian Masyarakat Perkenalkan Teknologi Smart Farming di KWT Karya Tani Kelurahan Setiamulya Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini
Smart Farming
Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Siliwangi, Imam Taufiqurrahman (Ketua), Nundang Busaeri,  Nurul Hiron, Asep Andang, Rian Nurdiansyah, dan Nurul Risti Mutiarasari.

KAPOL.ID – Demi mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani, tim pengabdian masyarakat dari Universitas Siliwangi yang terdiri dari Imam Taufiqurrahman (Ketua), Nundang Busaeri,  Nurul Hiron, Asep Andang, Rian Nurdiansyah, dan Nurul Risti Mutiarasari melalui program pengabdian kepada masyarakat skema Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Program Studi (PPMUPS)  telah melakukan kegiatan di kelompok wanita tani (KWT) karya tani Kelurahan Setiamulya Kota Tasikmalaya untuk memperkenalkan konsep smart farming atau pertanian cerdas.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada petani lokal mengenai penerapan teknologi canggih di bidang pertanian, guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan.

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim dari Universitas Siliwangi mengadakan serangkaian workshop dan pelatihan untuk memperkenalkan teknologi tersebut kepada petani di KWT karya tani Kelurahan Setiamulya. Melalui pelatihan ini, petani diajarkan cara menggunakan sensor untuk memantau kelembaban tanah, serta penggunaan aplikasi untuk melakukan penyiraman otomatis.

Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan respons positif dari petani lokal yang semakin tertarik untuk menerapkan teknologi smart farming. Banyak petani menyadari bahwa teknologi ini dapat membantu mereka dalam kegiatan bertani sehingga dapat berdampak pada meningkatnya hasil panen. Selain itu, penggunaan teknologi ini juga berpotensi meningkatkan daya saing pertanian di Kelurahan Setiamulya menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

“Kami sangat senang dengan pelatihan ini. Sebelumnya kami tidak tahu bahwa teknologi seperti ini bisa digunakan untuk pertanian. Sekarang kami bisa melihat bagaimana data yang dikumpulkan oleh sensor dapat membantu kami memutuskan kapan harus menyiram atau memupuk tanaman,” ujar ibu Nyi Neneng, salah satu peserta pelatihan.

Ke depan, tim pengabdian dari Universitas Siliwangi berencana untuk terus mendampingi petani dalam menerapkan smart farming, serta mengembangkan modul pelatihan lanjutan. Dukungan dari pemerintah daerah dan pihak swasta juga diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi ini di kalangan petani lokal.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya membantu petani mengenal teknologi baru, tetapi juga membuka jalan bagi praktik pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, smart farming dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.