KAPOL.ID –
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Tasikmalaya menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah secara luring serta daring, Senin (29/03/2021).
Para tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan Masyarakat Ekonomi Syariah, dan Pimpinan Pondok Pesantren di Kota Tasikmalaya ikut terlibat di dalamnya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Murjani berharap kedepan BI dan para tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan pondok pesantren dan pemerintah daerah terus bersinergi.
“Untuk memperluas sosialisasi dan edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah ini kepada seluruh lapisan masyarakat di Priangan Timur,” katanya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana mengatakan FGD ini untuk memberikan kewaspadaan dan juga pemahaman tentang peran Rupiah.
Sebagai identitas dan simbol kedaulatan bangsa serta fungsi Rupiah secara luas dalam perekonomian.
“Lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan dari NKRI merupakan catatan sejarah penting yang menjadi dasar proses penegakan Rupiah di wilayah Indonesia,” tuturnya.
Minimnya transaksi dan aktivitas ekonomi yang menggunakan Rupiah di Sipadan dan Ligitan lanjut dia, menjadi salah satu pertimbangan dunia internasional atas lepasnya kedua pulau tersebut.
“Pemuka agama dan tokoh masyarakat memainkan kedudukan dan peranan strategis. Diharapkan dapat memberikan multiplier effect diseminasi lebih cepat.”
“Tidak hanya kepada santri, tetapi juga masyarakat sekitarnya” ujarnya melalui rilis yang diterima KAPOL.ID.***