KAPOL. ID –
Perajin tahu dan tempe di Indihiang Kota Tasikmalaya masih berproduksi meski ikut dalam mogok produksi nasional.
“Hari terakhir produksi sekarang, karena kalau bahan tidak diolah rugi juga jadi bosok,” kata Umar, salah seorang perajin tahu di Kecamatan Indihiang, Selasa (22/2/2022).
Ia mengatakan di Sentra Tahu Tempe wilayahnya, masih ada tiga pabrik yang beroperasi menghabiskan bahan.
Sementara sebagian besar sudah berhenti dan mengikuti aksi mogok nasional.
Di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, pedagang tahu tempe masih sempat berjualan.
Salah seorang pedagang, Nenah (48) memperlihatkan surat edaran imbauan tak jadi mogok massal.
Sama dengan pedagang lainnya sudah membelikan barang untuk dijual ke calon konsumen di pasar.
“Kalau saya gak jualan, gimana modal saya. Kan tahu dan tempe tidak bisa dilamakan Pak,” ujar dia.
Pengurus Himpunan Pedagang Tahu Tempe (HPPT) Kota Tasikmalaya, Imin Muslimin meminta kepada semua perajin untuk kompak supaya harga kedelai cepat turun.
“Memang ada sebagian yang sudah ikut dan ada juga yang beralasan masih beroperasi. Kita imbau semua untuk kompak,” katanya.
Saat sidak ke lapangan bersama kepolisian tadi, kata dia, ada surat informasi hoaks yang diterima para pedagang kalau mogok massal tak jadi.
“Perajin akan menghentikan produksi selama 3 hari sampai ada kebijakan pemerintah,” katanya.
Terlebih harga bahan baku kedelai terus merangkak naik hampir tiap pekan. Sedangkan untuk menaikan harga terkendala daya beli masyarakat saat pandemi. ***
