TASIKMALAYA, (KAPOL).- Penindakan hasil Gelar operasi Patuh lodaya 2019 ada penurunan dibanding dengan operasi tahun sebelumnya. Penurunan pelanggaran dengan dilakukan penindakan itu turun hingga 10 persen.
Sementara dominasi pengendara yang melakukan pelanggaran dalam berlalu lintas didominasi oleh pengguna kendaraan roda dua. Rata-rata pelanggar tidak menggunakan helm.
Tingkat usia pelanggar dodominasi tingkatan usia 21 sampai 30 tahun, demikian dikatakan Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Febry Kurniawan Ma’ruf didampingi Kasat Lantas Iptu Ajat Sudrajat saat usai gowes bersama di Cisayong, Jumat (13/9/2019).
Menurutnya, usai kegiatan operasi patuh lodaya diharapkan pengendara bisa lebih tertib dalam berlalulintas.
Dikatakan Febry, jumlah pelanggar ada 4.631. Pelanggaran terbanyak didominasi oleh pengguna motor yang tidak mengenakan helm ada sebanyak 2.467, pengendara dibawah umur sebanyak 932.
Pelanggar lainnya, kata Febry, Seat belt atau sabuk pengaman ada sebanyak 268, berkendara sambil main hp ada 29 pelanggar dan melawan arus ada sebanyak 935.
Sementara jumlah pelanggar pada operasi patuh tahun sebelumnya ada sebanyak 5049.
Sehingga jika dibandingkan tahun sekarang ada penurunan pelanggaran.
“Diharapkan, pelanggaran berlalulintas terus bisa ditekan. Sehingga angka dan tindak tilang terus bisa menurun. Selain itu, patuh lalu lintas ini juga bisa menjadikan salah satu untuk menekan angka kecelakaan,” katanya.
Minimnya kesadaran pengendara dalam mematuhi tata tertib lalulintas, akannterus berdampak terhadap meningkatnya kecelakaan.
Selain itu, pengaruh meningkatnya jumlah kendaraan juga menjadi salah satu faktor meningkatnya tindakan pelanggaran. (KP-07).***