KAPOL.ID – Analis komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan saat ini ketiga kandidat belum mendapatkan momentum politiknya masing-masing.
Momentum tersebut kemungkinan dapat muncul dalam perdebatan dan ini dapat menguntungkan atau merugikan kompetitornya nanti, atau bahkan mampu mendowngrade elektabilitas lawannya.
Hal tersebut dikatakan Hensat — sapaan akrab Hendri Satrio — dalam tayangan Catatan Demokrasi di stasiun televisi pada Selasa 24 Oktober 2023.
“Ini ada dalam disertasi saya beberapa waktu lalu yang menjelaskan mengenai kemunculan momentum politik. Sekarang begini, secara kasat mata kita melihat persaingan antara Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud. Lalu apakah keduanya akan mendapatkan momentum politik juga? Belum tentu,” ujarnya.
Hensat mengatakan, hal tersebut lantaran masyarakat mencari kehendak mereka sendiri dari sisi karakteristik pemimpin. Dan yang disukai tipikal leadership yang transformasional, yang bisa mencontohkan apa yang dia lakukan dan sedang dilakukan.
“Lantas, jika kandidat Prabowo dan Ganjar bersaing keras, apakah kandidat Anies yang saat ini tenang-tenang saja akan mendapatkan momentumnya? Belum tentu juga,” jelasnya.
Hensat mengatakan, pada pilpres kali ini seharusnya Prabowo posisi menjadi lebih kuat. “Apakah tahun depan Prabowo akan tetap capres? Kan sudah dibantu anak presiden, harusnya lebih kuat. Bandingkan dengan Ganjar Pranowo, yang sering di-endorse presiden meski akhirnya ditinggalkan, karena buktinya hingga saat ini Jokowi belum menyatakan dukungannya,” ujarnya menandaskan. ***