KAPOL.ID – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kader harus mencetak kader tangguh di tengah Pandemi Covid-19.
Disamping harus konsisten menyuarakan kebenaran dan keadilan untuk kepentingan masyarakat.
Penegasan itu disampaikan salah seorang narasumber Latihan Kader (LK) HMI Komisariat Kihajar Dewantara HMI Cabang Majalengka Jejep Falahul Alam ketika mengisi materi manajemen aksi, Rabu (16/9/2020).
Menurut Pengurus Korps Alumni HMI (Kahmi) Majalengka ini, idealnya kehadiran mahasiswa itu harus memberikan kontribusi positif dan solusi terhadap beragam persoalan yang terjadi di masyarakat.
“Mahasiswa harus mampu menjadi cahaya dalam kegelapan di tengah gelap gulitanya himpitan persoalan, qpalagi di tengah Pandemi Covid-19 ini,” ujar alumni IAIN Syekh Nurjati ini.
Maka dari itu, lanjut Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Majalengkq ini, mahasiswa harus aktif ketika melawan ketidakberdayaan masyarakat akibat kebijakan atau kesewenang wenangan pemerintah.
Meski terkadang gerakan moral itu dituding ditunggangi kepentingan politik.
“Biarkan saja jika ada orang lain menuding negatif tentang pergerakan mahasiswa, yang terpenting kita tidak melakukanya. Niati sikap dan tindakan kita untuk memperjuangkan hak-hak rakyat yang diberenggus oleh oknum penguasa,” tegas mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Majalengka (Himaka) Cirebon ini.
Masih dijelaskan Wakil Ketua KNPI Majalengka ini, mengapa mahasiswa harus melakukan unjuk rasa, karena sejarah telah membuktikan, jika peristiwa besar di dunia termasuk di negeri ini, tidak lepas dari aktor intelektual di belakangnya mahasiswa. Yang merupakan kaum intelektual yang kerap menjadi penggagas utama dalam setiap perubahan yang terjadi di bumi pertiwi ini.
“Latar belakangan aksi atau unjuk rasa harus menyangkut kepentingan hajat hidup orang banyak, menjawab kegelisahan masyarakat, aspirasi rakyat yang tidak tercapai, musuh bersama, kinerja pemerintah yang lamban dan lain sebagainya,” ungkap Ketua LTN NU Kabupaten Majalengka ini.
Ketua Panitia Pelaksana LK I HMI, Dwi Rahmayanti mengatakan pelaksanaan LK HMI ini baru awal dari semuaanya.
Karena itu selaku kader HMI sudah semestinya melaksanakan kaderisasi agar kuantitas dan kualitas seimbang.
“Kader HMI harus memiliki intelektual, wawasan yang luas, dan militansi yang tinggi agar bisa dibedakan dengan mahasiswa lainnya dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Mengenai peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini diikuti sejumlah kampus yang berada di wilayah Majalengka.
Mengenai narasumber terdiri dari Koprs Alumni HMI (KAHMI) yang berkompeten dan memiliki keterampilan di bidangnya masing-masing.
Ditambahkan dia, materi dalam LK ini terdiri dari sejarah perjuangan HMI, manajeman kepemimpinan dan organisasi, konstitusi HMI, mission HMI, Nilai-nilai dasar Perjuangan (NDP), manajemen aksi, teknik persidangan dan lain sebagainya.
“Kalau pemetarinya terdiri dari Korps Alumni HMI (KAHMI),” tuturnya.
Ketua Umum Komisariat Ki Hajar Dewantara Elga Utara LK HMI bertujuan menciptakan dan merekrut kader HMI yang berkualitas dan mampu melahirkan kader yang berguna bagi masyarakat.
Termasuk kader tangguh di tengah wabah virus corona.
“LK HMI ini merupakan salah satu persyaratan untuk masuk menjadi kader HMI. Adapun jenjang karirnya hingga LKI, LK II dan LK-III,” tuturnya.***