GARUT, (KAPOL).- Sebanyak 100 orang ibu rumah tangga dari sejumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Garut, berkesempatan mendapatkan pelatihan agar bisa menjadi pelaku usaha yang maju.
Mereka semuanya merupakan penerima zakat yang dilihat dari taraf perekonomiannya tergolong masih lemah.
Pelatihan didapatkan ibu-ibu tersebut pada acara Seminar Wirausaha UMKM Binaan Daarut Tauhid (DT) Peduli dan KOPMU di Pendopo Garut, Rabu (9/10/2019).
Adapun tema dari seminar yakni “Semakin Melayani dan Peduli, Meningkatkan Mutu Menuju UMKM Tangguh”.
Kepala Bagian Program DT Peduli Garut, Dehari, menyebutkan melalui pelatihan itu para kaum ibu penerima zakat ini bisa mengembangkan sektor usaha mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Selama ini mereka memang sudah menjadi pelaku usaha akan tetapi belum terbilang maju dan penghasilannya masih terbilang pas-pasan.
“Salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui pelatihan ini, para peserta mampu mempunyai produk-produk yang layak bersaing di pasaran. Jika sudah demikian, tentu perusahaan mereka bisa lebih maju dan ekonomi mereka pun akan meningkat,” ujar Dehari saat ditemui di sela kegaiatan pelatihan.
Para peserta pelatihan ini tuturnya, merupakan anggota binaan dari DT Peduli yang mendapatkan perhatian mulai dari bantuan modal, pembuatan produk sampai pemasarannya.
Namun untuk pelatihan bagaimana caranya agar bisa menjadi pelaku usaha yang maju, baru pertama kali ini mereka ikuti.
Dehari menerangkan, selain memberikan kiat-kiat untuk dapat menjadi pelaku usaha yang maju, panitia juga berupaya mencari solusi terkait keterbatasan modal yang dialami para pelaku usaha dari kalangan ekonomi rendah ini melalui kegiatan ini.
Sementara itu, Staf Program Ekonomi dan Kemanusiaan Cabang DT Garut, Ade Rahmatilah menambahkan, pihaknya telah menargetkan 903 anggota untuk mendapatkan pelatihan usaha tersebut.
Namun untuk gelombang pertama ini baru 100 orang yang bisa mengikuti kegitan pelatihan.
“Peserta mendapatkan pelatihan meningkatkan kualitas dari produk usaha makanan maupun kerajinan yang disampaikan pemateri berpengalaman dan sukses dalam berwirausaha di Garut. Pemateri memberikan motivasi bisnis bagi ibu-ibu, dan cara pengemasan produk termasuk penjualannya,” kata Ade.
Ia mengaku optimis para peserta akan mampu menjadi pelaku usaha yang maju dan mapan mengingat mereka memiliki semangat dan keinginan yang sangat besar.
Diharapkan ke depannya, dari semula sebagai penerima zakat, mereka kemudian bisa menjadi pemberi zkat karena taraf perekonomiannya yang meningkat.
“Mudah-mudahan para mustahiq ini ke depannya usahanya bisa lebih maju dan mapan sehingga mereka menjadi muzzaki. Kami optimis tentang hal itu karena melihat keinginan dan semangat mereka yang begitu besar,” ucap Ade.
Masih menurut Ade, para penerima zakat itu memanfaatkan zakatnya untuk dijadikan modal berusaha.
DT Peduli pun melakukan pendampingan dan pembinaan yang dilaksanakan dalam kegiatan majelis di Garut untuk mewujudkan keinginan mereka agar bisa menjadi pelaku usaha yang maju.
Ade juga mengungkapkan, jumlah penerima zakat di Garut merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat.
Hal ini dikarenakan masih tingginya tingkat angka kemiskinan yang ada di Garut saat ini.
Mereka selama ini secara rutin mengikuti pembinaan sekaligus pengajian yang dilakukan di 55 majelis yang tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Garut.
Selain memberikan bimbingan dalam hal kerohanian, DT Peduli juga memberikan bimbingan terkait perekonomian.(KAPOL)***