KAPOL.ID – Juru bicara penanganan kasus virus corona Dr Achmad Yurianto mengatakan bahwa layanan imunisasi bagi anak-anak di berbagai fasilitas kesehatan seperti posyandu dan puskesmas tidak boleh berhenti, meskipun ada wabah Covid-19.. “Kita tidak boleh hentikan sama sekali imunisasi, karena hakikatnya adalah hak asasi anak-anak kita untuk terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Mereka harus sehat,” ujar Yuri.
Menurutnya, imunisasi bisa dilakukan dengan cara berbeda.
“Tentunya kita tak bisa imunisasi dengan pola lama. Seperti ke posyandu datang bersama, berkerumun, mendengarkan penyuluhan, menimbang bayi dan seterusnya. Harus ada mekanisme yang diubah. Inilah yang dibutuhkan inovasi dari segala pihak (oleh) kader kesehatan, petugas puskesmas, orang tua balita,” paparnya.
Pada Selasa (2/6) Yuri kembali melaporkan jumlah kasus corona di Indonesia menjadi 27.549, setelah ada penambahan 609 kasus baru.
Adapun lima provinsi dengan jumlah kasus positif terbanyak masih diduduki oleh DKI Jakarta sebanyak 7.541, disusul dengan Jawa Timur (5.135), Jawa Barat (2.314), Jawa Tengah (1.342), dan Sulawesi Selatan (1.630).
Selain itu, juga tercatat ada 298 pasien yang sudah diperbolehkan pulang, sehingga total pasien yang telah pulih mencapai 7.935. Sayangnya, jumlah kematian masih terus bergerak naik. Sebanyak 22 orang meninggal dunia Selasa sehingga total penderita yang meninggal pun menjadi 1.663.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 48.023 dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 13.213. [gi/ab]