KAPOL.ID –
Dampak Pandemi Covid-19 tengah melanda sejumlah negara salah satunya hal tersebut kini tengah terasa di Indonesia.
Virus impor asal negeri Cina itutak hanya menyerang kesehatan atau nyawa manusia saja, juga perekonomian segelintir masyarakat menengah ke bawah.
Salah satunya yang terpantau oleh KAPOL.ID dirasakan oleh puluhan pedagang kecil dan tambal ban di sekitar wilayah Jalan Raya Salawu, Jalan Baru Cisinga, hingga jalan Lingkar Gentong Kabupaten Tasikmalaya.
“Tiiseun (sepi) kang, biasa penghasilan musim arus mudik atau arus balik itu panen, kini akibat si corona jadi parah,” ucap Ujang, salah satu pemilik tambal ban di Jalan Raya Tasik-Garut, Rabu (27/05/2020) sore.
Biasanya, lanjut dia, memasuki musim mudik, penghasilan itu bertambah hingga bisa menabung. Namun saat ini celengan juga ikut habis.
“Celengan dan emas kawin istri saya turut dijual habis buat tutupi kebutuhan hidup di masa pandemi.”
“Stok ban dalam saya tidak ada kang,” jelasnya sembari menunjukan rak yang kosong.
Seorang pedagang kopi warung tenda di sekitar Jalan Baru Cisinga, Zua mengaku buntung tak ada untung jalani hidup di tengah pandemi.
“Bukan bisa dagang, buat makan saja empot-empotan. Harapan yang selalu buat cari untung lebih, jadi sirna dimakan covid,” katanya.
Pasalnya, lebaran tahun ini beda dengan lebaran tahun lalu. Bahkan modal ikut tergerus dan nyaris habis.
“Di H-5 dan H+3 seperti ini sudah menyisihkan uang buat bekal beberapa bulan kedepan. Ini bangkrut mah jelas, warungpun ikut tutup modalnya habis.” tandasnya.***