Jalur Distribusi Jadi Penyebab Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik

KAPOL.ID — Kembali terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok di Kabupaten Tasikmalaya. Misalnya di Pasar Singaparna, kenaikan harga terjadi mulai pada daging ayam potong hingga sayur-sayuran.

Hingga akhir pekan lalu, Minggu (3/12/2023), harga daging ayam potong menembus Rp 36.000 per kilogram. Sementara pada komoditas sayuran, harga cabai domba dan cabai merah bertahan pada kisaran Rp 100.000 hingga Rp 110.000 per kilogram.

Normalnya, harga daging ayam potong paling mahal Rp 32.000 per kilogram. Adapun harga cabai domba dan cabai merah berada pada kisaran Rp 30.000 sampai Rp 40.000 per kilogram.

Tomat juga mahal. Sama halnya dengan kol. Tomat yang biasanya Rp 6.000 per kilogram kini menjadi Rp 8.000 per kilogram. Sementara kol naik dari Rp 5.000 jadi Rp 10.000 per kilogram.

“Hanya ketimun yang masih stabil. Selain ketimun, seperti buncis, tomat dan kol semua sudah naik harganya,” terang salah seorang pedagang sayuran, Hetty.

Terkait kenaikan harga-harga kebutuhan pokok tersebut, Kapolres Tasikmalaya, AKBP Suhardi Hery Haryanto mengemukakan penyebabnya. Katanya, bukan karena pasokan atau hasil panen yang kurang.

“Secara umum harga kebutuhan pokok ini masih terkendali, sekalipun mengalami kenaikan. Itu memang karena terkendala daripada pendistribusian,” ujar Suhardi kepada kapol.id, Senin (4/12/2023).

Pendistribusian kebutuhan pokok sendiri tersendat karena cuaca. Beberapa hari terakhir di Kabupaten Tasikmalaya memang sering turun hujan cukup lebat.

“Itu (kenaikan harga) bukan karena pasokan yang kurang, ya. Tapi karena jalur distribusinya agak terlambat karena cuaca. Misalnya kemarin di daerah Salopa itu ada longsor sehingga akses jalan tertutup. Tapi insya Allah, itu hanya satu sampai hari sudah bisa kita lakukan jalur normal,” pungkas Suhardi.