KAPOL.ID –
Penjagaan ketat oleh aparat TNI-Polri terhadap aksi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Tasikmalaya, Senin (11/4/2022).
Selain personil, kawat berduri terpasang di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya sejak pagi.
Sekitar pukul 14.00 WIB, mahasiswa baru datang dengan berbagai kendaraan setelah sebelumnya berkumpul di GOR Sukapura Dadaha.
Mereka membawa atribut kampus, spanduk dan poster bernada kritik atas kebijakan pemerintah akhir-akhir ini.
“Tuntutan masih sama dengan aksi pertama Jumat kemarin. Penolakan kenaikan harga BBM, tingginya harga minyak goreng dan kebutuhan pokok.”
“Serta menolak wacana Presiden 3 periode,” jelas Koordinator Pusat Aliansi BEM Tasikmalaya, Rendi Rizki Sutisna,
Terpisah, Wali Kota Tasikmalaya, H. Muhammad Yusuf mengatakan aksi unjuk rasa merupakan bagian dari demokrasi.
“Kalau melihat substansinya sebenarnya sudah terjawab. Perpanjangan periode presiden tidak, harga pertamax itu kan kelas menengah ke atas.”
“Dan harga pertalite juga tidak naik. Minyak goreng ada subsidi kepada yang tidak mampu,” katanya.
Ia berpesan, aksi unjuk rasa dapat suasana terjaga dengan baik, kondusif dan tidak mengarah ke tindakan anarkis.***