SOSIAL

Kemenag RI Turun Gunung Bantu Penanganan Covid-19 di Pondok Pesantren

×

Kemenag RI Turun Gunung Bantu Penanganan Covid-19 di Pondok Pesantren

Sebarkan artikel ini
Usai memberikan kuliah umum di Uniga, Wakil Mentri Agama RI, KH. Zainut Tauhid (keempat dari kanan) didampingi Dirjen Pendidikan Agama Islam Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdani (ketiga dari kanan) beserta rombongan lainnya foto bersama di depan Kampus Uniga bersama Rektor Uniga, Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., (kelima dari kanan).

KAPOL.ID – Merebaknya virus covid-19 di Kabupaten Garut bukan saja hanya menjadi sorotan Pemerintah Kabupaten. Tapi sudah menjadi perhataian bagi Pemerintah Pusat.

Itu alasannya, Kementrian Agama yang diwakili Wakil Mentri Agama RI, KH. Zainut Tauhid menyambangi Kabupaten Garut.

Kehadiran Zainut yang didampingi Dirjen Pendidikan Agama Islam Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdani beserta jajarannya untuk menyalurkan bantuan penanggulangan virus covid-19 bagi 200 pondok pesantren di Kabupaten Garut.

Zainut menuturkan, kunjungannya itu merupakan bagian dari Program Kemenag terkait dengan upaya penanganan covid-19 di pondok pesantren, Selasa (27/10/20)

Menurutnya, Pemerintah Pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun yang diperuntukan membantu sebanyak 21 ribu lembaga mulai dari Ponpes, lembaga pendidikan Al-Qur’an serta madrasah takmiliah, termasuk daring.

Meski demikian lanjut Zainut, bantuan untuk 200 Ponpes di Kabupaten Garut sudah pasti tidak akan disama ratakan jumlahnya. Karena besaran yang diberikan disesuaikan atau tergantung dari banyak atau sedikit jumlah santrinya. Mungkin saja ada yang menerima sebesar Rp 25 juta, Rp 40 juta, atau Rp 50 juta.

“Tapi harus ingat, sesuai dengan amanat Bapak Presiden RI, bantuan yang diberikan ini jangan sampai ada sedikit pun potongan-potongan. Semuanya harus utuh bisa diterima oleh masing-masing Ponpes,” tuturnya.

Ia pun mengatakan, bantuan yang diberikannya merupakan perhatian yang sangat luar biasa dari Presiden RI bagi sejumlah pondok pesantren di Indonesia, terkait dengan merebaknya virus covid di masyarakat Indonesia, termasuk juga di sejumlah pondok pesantren.

Karenanya Zainut berharap kepada sejumlah pengelola pondok pesantren agar lebih ketat lagi menerapkan protokol kesehatan. Selain juga mengimbau agar untuk sementara tradisi orang tua menengok santri ditiadakan.

“Ini penting dilakukan agar tidak ada interaksi antara orang tua dan santri demi memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di sejumlah pondok pesantren, karena kita bisa memberikan izin pesantren untuk dibuka juga awalnya dengan satu syarat, bisa menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya. [Anang KN]