KAPOL.ID –
Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis (PPJNA) 98 menyikapi kembalinya Keris Pusaka Pangeran Diponegoro ke pangkuan tanah air. Setelah hampir dua abad di Belanda, Raja Willem mengembalikan keris tersebut ke Presiden RI Joko Widodo.
“Adanya sebuah kesadaran Ratu dan Raja Belanda menyerahkan Keris Pusaka kepada Presiden Jokowi itu sebuah gerak panggilan alam. Ada makna bagi negeri ini dari spirit perjuangan Pangeran Diponegoro,” ujar Ketua PPJNA 98, Anto Kusumayuda, Kamis (12/3/2020).
Pangeran Diponegoro, kata dia, merupakan simbol dari para pahlawan, aulia, ulama dan pendiri bangsa.
Siapapun yang tidak melaksanakan amanah perjuangan para pahlawan, maka alam bergerak memberikan peringatan, menyampaikan pesan dan menghakiminya.
“Mewabahnya virus Corona, persoalan kasus korupsi Jiwasraya dan kasus BUMN lainnya serta dihadapkan pada bencana alam adalah pesan.
Pemimpin negeri ini harus tegas menumpas para koruptor, penghianat negara, mafia BUMN, konglomerat hitam, mafia birokrasi hitam, jenderal hitam yang telah merampok harta kekayaan dan menghancurkan negara,” katanya.
Sekaligus memberi pesan kepada pemimpin negeri ini, kata dia, keadilan dan kebenaran selalu hadir membela rakyat kecil bukan mengutamakan konglomerat, ataupun orang asing aseng. (Abdul Salam)***