KAPOL.ID –
Sebanyak puluhan warga di Tasikmalaya diduga menjadi korban penipuan mengatasnamakan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Mereka diiming-imingi sertifikat halal untuk bisa bergabung sebagai penyedia MBG dengan membayar sejumlah uang.
“Ada link dari teman, ada pertemuan dengan anggota paguyuban untuk membahas sertifikasi halal pada bulan Desember 2024.”
“Paguyuban tersebut meminta uang Rp 8,5 juta sebagai biaya sertifikasi halal,” kata salah satu korban, Moena Rosliana (35), Kamis (30/1/2025) petang.
Ia menuturkan, beberapa pekan berselang, paguyuban juga menjanjikan bimbingan teknis untuk bisa bergabung dengan program MBG.
Biaya bimtek bervariasi, ada yang Rp 8,5 juta, Rp 11,1 juta, bahkan di daerah Ciawi mencapai Rp 20 juta.
“Di Tasikmalaya, biaya bimtek ditetapkan Rp 2,2 juta, tetapi hingga kini kegiatan tersebut belum juga terlaksana,” katanya.
Warga Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya ini menuturkan telah menyetor uang tersebut untuk dua dapur gizi.
“Saya sudah setor Rp 17 juta untuk dua dapur yang dikelola sama ibu. Setiap pertemuan mereka (paguyuban) selalu membahas uang, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan,” katanya.
Ia mengaku sudah keluar banyak uang untuk bisa bergabung ke program MBG. Selain dua item tersebut, juga menyediakan sarana dan prasarana dapur.
“Kami sudah menggarap lahan dan mempercepat pembangunan, meski modalnya pas-pasan.”
“Jika ditotal-total uang keluar sudah Rp 800 juta. Termasuk pembangunan dapur gizi, kantor, dan akomodasi mobil,” jelasnya.
Ia pun mulai bertanya-tanya dan sempat berkoordinasi dengan puluhan korban lainnya. Ternyata paguyuban ini tidak memiliki legalitas resmi.
“Saya berkoordinasi dengan Kodim dan diarahkan ke SPPG. Ternyata benar, ini adalah penipuan,” katanya. ***