KAPOL.ID –
Wali Kota Tasikmalaya, H. Budi Budiman menegaskan status karantina wilayah, bukan lockdown yang seperti beredar di masyarakat.
Karantina wilayah berlangsung selama satu bulan. Yakni pengetatan keluar masuk orang di perbatasan Kota Tasikmalaya sebagai pencegahan penularan virus covid-19.
“Pembatasan wilayah itu untuk kendaraan pribadi, angkutan umum darat maupun udara. Mulai dari Selasa, 31 Maret 2020, berlaku selama satu bulan kedepan,” ujarnya dalam pesan video yang diterima KAPOL, Sabtu (28/3/2020) malam.
Pihaknya akan membangun posko di perbatasan wilayah serta pemeriksaan kendaraan serta penumpang. Seseorang dalam kondisi kesehatan baik boleh melintas, jika menunjukan gejala langsung mendapat penanganan tim medis.
“Untuk kendaraan dari zona merah atau yang terjangkit pandemi covid-19 akan diperiksa oleh tim secara ketat. Itu meliputi kendaraan pribadi, umum baik kereta, bus maupun penerbangan,” katanya.
Terkait angkutan barang seperti pengangkut sembako, ia mengatakan jangan khawatir dan bisa beroperasi. Meskipun harus melalui pemeriksaan pula.
“Kalau warga yang masuk ke Tasikmalaya untuk bekerja, selalu membawa surat tugas dari kantor yang memperkerjakan. Ini dilakukan demi keselamatan, harapan kami tidak main-main dan menganggap sepele virus corona,” ujarnya.
Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya juga sudah membuat edaran kepada pengusaha bus AKAP, AKDP dan angkutan perbatasan menghentikan operasional terhitung tanggal 29 Maret 2020 pukul 00.00 WIB.
Budi mengatakan, upaya tersebut untuk mencegah penularan virus lebih parah. Apalagi tren penemuan kasus meningkat signifikan dalam sepekan ini.
“Keterbatasan tenaga medis, alat pengaman diri susahnya bukan main tetapi kita sangat berupaya. Masyarakat mohon membantu untuk mematuhi imbauan dari pemerintah, dengan menjaga jarak, cuci tangan pakai sabun.”
“Lebih baik di rumah saja, lebih efektif mencegah penyebaran virus corona,” katanya menjelaskan.
“Terima kasih tim medis, dokter, perawat kita doakan selalu sehat. Kita berupaya sebaik mungkin memberikan perlindungan dalam bertugas.”
“Sekali lagi saya tegaskan, bukan lockdown tetapi pembatasan wilayah dengan memeriksa bagi yang masuk dan keluar kota ini,” katanya.***