KAPOL.ID – Pantai Pangandaran yang menjadi destinasi wisata saat musim libur Lebaran 2022, dipantau Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Menurut dia, peninjauan tersebut dilakukan sebagai bentuk monitoring dan evaluasi dalam rangka menjadikan Pangandaran sebagai salah satu lokasi wisata berskala internasional di Jabar.
“Momentum liburan lebaran ini merupakan saat yang tepat untuk menilai progres yang sudah dilakukan, mengingat jumlah wisatawan mencapai 100.000 orang per harinya,” ucap dia.
Dikatakan, Pangandaran dijadikan skala prioritas karena Pak Gubernur (Ridwan Kamil) ingin Pangandaran ini menjadi wisata internasional.
“Kami perlu menyediakan sarana, prasarana dan infrastruktur yang memang harus disediakan,” ujarnya.
Maka salah satu evaluasi yang akan ditindaklanjuti adalah di saat banyak orang seperti saat ini.
Dari hasil pemantauan tersebut, Ia mencatat tiga hal utama yang akan dilaporkan untuk ditindaklanjuti.
Pertama, yakni masalah ketersediaan lahan parkir, masalah sampah yang masih banyak berserakan, dan akses jalan pulang para wisatawan masih terhambat.
Ia memaparkan, kesadaran masyarakat akan parkir dengan benar masih minim.
Sehingga masih ditemukan mobil-mobil terparkir di tengah jalan dan membuat kemacetan.
Selain itu, wagub mengatakan Pemda Kabupaten Pangandaran sudah menyiapkan tiga jalur alternatif untuk wisatawan pulang di libur Lebaran tahun ini, guna mengurangi kemacetan di jalur utama.
“Barusan banyak kendaraan yang parkir di tengah jalan, akhirnya mengganggu dan digeser, digotong. Itu kan merepotkan warga. Oleh karena itu, hal ini juga menjadi bahan evaluasi kami yang akan dilaporkan kepada Pak Gubernur,” ungkapnya.
Kemudian juga yang menjadi permasalahan kita adalah akses jalan pulang.
“Kalau berangkat lancar, tetapi di saat ada yang sudah mulai pulang dari Pangandaran, selalu macet di perjalanan. Kemarin ada yang bilang sampai 7-8 jam. Oleh karena itu dipikirkan juga jalur alternatif untuk pulang, ternyata sudah dipersiapkan oleh Pemkab, tinggal mengeksekusi,” ujarrnya.
Terkait penerapan prokes, Kang Uu mengakui bahwa wisatawan lebih longgar prokes dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami mengimbau agar masyarakat tetap mengikuti arahan pemerintah untuk menjaga prokes, meskipun sedang berada di lokasi wisata,” katanya.
Ia juga melaporkan, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jabar sudah mendekati nol, tempat-tempat isolasi COVID-19 pun sudah mulai kosong.
“Oleh karena itu, kami optimistis pandemi COVID-19 di Jabar akan segera berakhir.
Kalau dari progres, diakui memang tidak seperti tahun kemarin, karena memang di sini orangnya banyak, tetapi kami punya keyakinan di Jabar pandemi akan berakhir. Apalagi barusan saya (dapat laporan) BOR sudah hampir nihil, tempat-tempat isolasi sudah kosong, kami yakin setelah lebaran tahun ini tidak akan ada lagi peningkatan,” kata Kang Uu.
Tetapi tetap prokes sebagaimana arahan Pemerintah Pusat harus tetap dilaksanakan, sekalipun di tempat wisata seperti ini.
“Wisata boleh, tetapi prokes tetap dilaksanakan,” ujarnya. ***