CIAMIS, (KAPOL) – Sumber ajaran kedua setelah Alquran adalah Hadis. Sabda, perbuatan, dan takrir atau ketetapan Nabi Muhammad Saw itu diriwayatkan para sahabat.
“Ketika mempelajari Hadis, kita otomatis menjadi pembela Assunnah. Karena saat ini banyak berkembang paham sesat, yang menyatakan kita cukup hanya mengikuti apa yang ada di dalam Alquran saja tidak perlu hadis,” ujar Dr. Abdur Rouf Abdullah Al Qhodi (Alumni Daar Al Hadits, Makkah Al Mukarramah, Pemegang Sanad Kutubu Tis’ah), Rabu (8/1/2020).
Menurutnya, pemahaman itu salah. Justru dengan mempelajari Hadis akan mengurangi ketidaksempurnaan dalam menjalankan agama. “Karena Islam itu sempurna dengan Quran dan Hadis,” katanya saat digelar Kajian Motivasi di Pesantren Nurussalam, Dusun Cintaharja Desa Kujang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis.
Dr. Abdul Rouf memandang pentingnya mempelajari Hadis,karena banyak hukum-hukum Islam dalam Alquran yang bentuknya masih ujma atau umum. maka dengan hadis-hadis itu akan dijelaskan lebih terperinci tentang segala hal yang ada dalam Alquran tersebut.
“Saat ini kami di daerah Banten akan membuat Pondok Pesantren Daarul Hadits Indonesia. Di pondok pesantren ini akan dipelajari hadits dari para perawi hadis besar seperi Imam Bukhari, Tirmidzi dan sebagainya. Syarat masuk mahad hadist ini yaitu umur berapapun bisa masuk, harus hapal 30 juz Alquran dan lancar berbahasa Arab,” ujarnya.
Acara yang dikoordinatori Ustaz M. Badrudin itu berlangsung dari tanggal 8 sampai dengan 10 Januari 2020.
