SUMEDANG, (KAPOL).- Sekira 20 komunitas dan organisasi kepemudaan di Kabupaten Sumedang, mengikuti kegiatan Forum Group Discusion (FGD) dengan tema, “Menakar Nasionalisme Generasi Muda, Menangkal Radikalisme dan Terorisme di Sumedang” yang digelar Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Sumedang, bertempat di Spot Cafe jln. Anggrek nomor 99, Jum’at (29/11/2019).
Ketua FKDM Sumedang, Asep Dadan Setiawan mengatakan, ada beberapa pemateri yang di hadirkan dalam kegiatan FGD itu yakni, Wakpolres Sumedang Kompol Erwin Syah, Ketua Komisi I DPRD, Asep Kurnia, Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI), Ade Sugiana, Ketua Komunitas Cyber Sumedang (KCS), Krisna dan perwakilan Forum Komunikasi Wartawan Sumedang (Forkowas), Iman Nurman.
Kegiatan FGD tersebut dinilai penting, karena sebagai upaya dalam mendeteksi dan menekan paham radikalisme dan terosime khususnya bagi kaum milenial di Sumedang.
Ia berharap, dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten dalam FGD tersebut, para peserta dapat bertukar pikiran.
Sehingga, menghasilkan upaya dalam menekan, menangkal bahkan memerangi paham radikalisme dan terorisme yang dinilai mulai kritis.
Sementara, Wakpolres Sumedang, Kompol Erwin Syah mengapresiasi positif kegiatan FGD yang di inisiasi oleh FKDM Sumedang itu.
Karena, dilaksanakan dengan melibatkan sejumlah komunitas dan organisasi kepemudaan.
Ia berharap dalm FGD itu, dapat menambah wawasan bagaimana cara menangkal, bahkan melawan paham radikalisme serta terorisme.
“Dewasa ini, Polres Sumedang dengan melibatkan satuan dan pihak instansi terkait lain telah bekerjasama secara optimal dalam menekan paham radikalisme dan memerangi terorisme, mulai dari upaya preventif hingga refresif,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi I DPRD Sumedang, Asep Kurnia mengatakan, aksi terorisme yang telah terjadi baru baru ini di Medan terbilang luarbiasa.
Meski demikian, persoalan terorisme bukan persoalan siapa pelaku dan jaringannya saja.
Namun, dibalik itu ada akar keyakinan, doktrin ataupun ideologi yang menyerang masyarakat.
“Lebih dari itu, tak sedikit kalangan muda sudah terlibat dalam aksi terorisme dan radikalisme ini,” katanya.
Menurut Asep, upaya memerangi terorisme dan menepis paham radikalisme, maka perlu adanya kerjasama serta sinergitas dari semua pihak, mulai dari pemerintah, kepolisian hingga masyarakat.
Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sumedang, Ade Sugiana mengatakan, paham radikalisme dan mencegah terorisme sejatinya, dilakukan sejak dini khususnya bagi anak anak SD, SMP dan SMA.
“Ancaman radikalisme dan terorisme dapat ditepis oleh peningkatan pendidikan karakter di sekolah. Karena, pendidikan karakter merupakan upaya membentuk penyempurnaan individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik,” ujarnya. (KP-2)***
Support KAPOL with subscribe, like, share and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web : https://kapol.tv/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/