KANAL

Menhub RI Resmikan Pembukaan Jalur Kereta Api Stasiun Garut

×

Menhub RI Resmikan Pembukaan Jalur Kereta Api Stasiun Garut

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Mayarakat Garut yang ingin pergi ke Bandung dan Jakarta, kini tidak perlu merasa hawatir akan terbebak kemacetan di jalan, terlebih disaat-saat musim liburan panjang.

Masalahnya, pada Kamis (24/3/2022) Menhub (Menteri Perhubungan) RI, Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Erick Tohir, secara resmi telah membuka kembali pengoperasian jalur KA (Kereta Api) Cikuray dari Stasiun Garut menuju Bandung dan Pasar Senen Jakarta juga KA jalur Stasiun Garut menuju Stasiun Cibatu.

Peresmian dilangsungkan di Stasiun Garut, bersama Bupati Garut Rudy Gunawan juga Direktur Utama PT. KAI, Didiek Hartyanto beserta sejumlah tamu undangan lainnya yang disaksikan sejumlah elemen masyarakat yang begitu antusias menyambutnya.

Jalur KA Garut – Cibatu pertama kali dibuka pada tahun 1889 dan berhenti beroperasi sejak tahun 1983. Sejak 40 tahun berhenti PT. KAI mulai melakukan proses rekativasi jalur sepanjang 19 Km tersebut di tahun 2018 serta mengoperasikan kembali tiga stasiun yang telah lama non aktif yaitu Stasiun Garut, Wanaraja dan Pasirjengkol.

Dalam sambutannya, Budi Karya Sumadi mengakui rasa kegembiraannya atas pengopresian kembali Stasiun KA di Garut yang dinilai sangat berpotensi untuk pengembangan perekonomian masyarakat.

Ia pun berpesan kepada pemerintah daerah setempat agar mampu merawat dengan sebaik-baiknya fasilitas transportasi baru bagi masyarakat Garut.

“Pada kesempatan ini saya pun mengucapkan terima kasih kepada Pak Mentri BUMN, Dirut KAI, Pak Bupati serta masyarakat Kabupaten Garut pada khusunya yang telah ikut serta mendukung adanya rekativiasi KA Stasiun Garut ini, dengan harapan, semoga kita bisa mengunakan alat tansportasi ini dengan baik sehingga bisa memberikan suatu nilai tambah bagi Garut dan sekitarnya,” tuturnya.

Menanggapi pernyataan Menhub, Erick Tohir pun menyampaikan apresiasinya kepada Budi Karya Sumadi beserta jajarannya yang dinilainya terus berupaya memberikan dorongan hingga tidak sampai berhenti melayani bahkan terus membangun meski ditengah masa pandemi.

Begitu pun tambah ia, dikala penumpangnya hanya tersisa sekitar 15 % karena pandemi masih terus berupaya memperbaiki segala fasilitas yang ada dalam upaya memperkuat logistik juga pariwisata.

“Disinilah kami pun berharap, pemerintah daerah juga turut serta mendorong kami dalam memudahkan investasi ini. Karena terkadang, kami mau hadir tetapi investasi di daerahnya sulit. Kita lihat Pak Bupati Garut bersama warga justru mendorong pembangunan kereta api ini sehingga bisa berjalan baik,” tuturnya.

Disaat bersamaan, atas nama masyarakat Garut, Rudy Gunawan menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, dan Dirut PT. KAI yang telah mewujudkan keinginan masyarakat Garut untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api yang sudah sekian lama tidak beroperasi.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Garut yang telah ikut serta mendukung pembangunan reaktivasi jalur kereta api, terutama masyarakat yang sebelumnya atau selama puluhan tahun menempati rumah – rumah di sepanjang jalur rel kereta api Garut – Cibatu.

Dengan dibukanya kembali jalur KA Garut-Cibatu, Rudy pun berharap dapat memberikan solusi terbaik bagi masyarakat dalam menghindari kemacetan di jalan raya dengan harga yang relatif cukup murah, khususnya saat terjadi arus mudik dan arus balik di momen hari raya Lebaran.

“Kereta api juga bisa menjadi bagian dari pilihan transportasi masyarakat untuk mempermudah datang ke Garut, baik yang tujuannya berwisata ataupun melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi serta sosial, terutama di hari mudik,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo pun mengungkapkan, apresiasinya kepada seluruh pihak sehingga reaktivasi jalur Cibatu – Garut dapat terealisasi.

Ia berharap, reaktivasi jalur kereta api ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Garut khususnya dari potensi kebangkitan wisata, termasuk membantu para pengusaha kecil di sekitar stasiun dalam memasarkan produk lokal mereka dengan kehadiran Pojok UMKM.

“Sebagai bentuk apresiasi, kami juga telah mengabadikan seluruh warga terdampak dari pembangunan ini dalam prasasti yang terletak pada setiap stasiun KA yang beroperasi sebagai simbol bahwasanya pelaksanaan reaktivasi jalur ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa peran serta masyarakat Garut yang sudah rela melaksanakan relokasi,” kata Didiek.

Berdasarkan data dari PT KAI, total nilai investasi reaktivasi KA Stasiun Garut- Stasiun Cibatu nilainya mencapai sebesar ± 352 M, yang mencakup pembangunan kembali jalur sepanjang 19,063 km dari Garut ke Cibatu, serta pembangunan 3 (tiga) stasiun, yaitu Stasiun Garut, Wanaraja, dan Pasirjengkol.

PT KAI Sendiri katanya, akan mengoperasikan dua KA pada lintas layanan Garut-Cibatu ini yaitu KA Lokal PSO Garut Cibatuan dan KA Cikuray.

Adapun harga tiket KA Cikuray dengan relasi Stasiun Pasar Senen hingga Stasiun Garut mampu ditekan hingga Rp 45.000 melalui subsidi PSO. Sementara, KA Lokal yang melayani lintas Cibatu-Garut akan dikenakan tarif sebesar Rp 6.000 melalui subsidi PSO.***