KAPOL.ID –
Pemberlakuan physical distancing yang dianjurkan pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Sukabumi rupanya tidak berlaku.
Terlihat di setiap sudut pasar tradisional jelang hari pertama Bulan Ramadan 1441 H, dipadati pembeli, Kamis (23/4/2020).
Masyarakat tumpah ruah dan bergerombol serta berdesakan di pasar tradisional sampai ke pasar modern, seolah tak takut lagi akan penyebaran virus corona.
Arus lalu lintas di sekitar pasar tersendat kendaraan yang terparkir khususnya kendaraan roda dua.
Mereka kebanyakan yang akan berbelanja bahan pokok untuk kebutuhan munggah dan kebutuhan sahur pertama bulan ramadan.
“Ini untuk sahur di hari pertama, saya harus pergi kepasar untuk membeli kebutuhan. Terutama bahan pokok, daging, telor, minyak dll.”
“Harga dipasarkan lebih miring ketimbang di warung atau pedagang sayuran keliling. Berdesak-desak itu ya namanya juga pasar kok,” kata Wulansari (37), warga Nyomplong.
Ia juga tetap berhati-hati dan sepulang dari pasar langsung cuci tangan, mandi hingga membersihkan belanjaan.
Pantauan KAPOL.ID, suasana pasar tradisional Tipar Gede dan Pelita sedikit berbeda seperti biasanya. Pedagang dan pembeli sebagian nampak memakai masker.
Ayut, pedagang sayuran pasar tradisional Tipar Gede berjualan karena permintaan konsumen yang meningkat jelang bulan puasa ini.
Meski dirinya takut dengan penularan virus tersebut, namun karena tuntutan ekonomi keluarga dan juga momen dimana selama puasa ini menjadi ajang peningkatan secara finansial.
“Mau gimana lagi, inikan permintaan pasar yang mengharuskan saya tetapa berjualan. Mereka jauh-jauh hari sudah banyak yang memesan sayuran, bahkan ada yang sudah panjer,” katanya. ***